16. Berantakan

35 16 0
                                    

Selamat pagi/siang/sore/malam semuanya. Gimana kabarnya?

Jangan lupa tinggalkan vote nya di cerita aku di chapter ini oke.

Aku up 2 chap biar cepet, kalo lama-lama kadang aku tuh lupa sama alur ceritanya hehehe

Happy reading guys

I hope you like it

Athar menghela nafas nya ketika melihat ayah nya pergi dari hadapan mereka semua.

"Lain kali kalian jangan kabur dari rumah kalo lagi ada masalah, ngertiin bunda," ucap Athar

"Tapi kan bang, kita cuman pergi kesini gak kemana-mana," ucap Reano

"Iya tau tapi, sama aja lo lari dari masalah, kalo ada masalah itu di hadapin bukan lari kayak gini," si kembar menunduk akibat omongan kata-kata anak sulung dari keluarga tersebut.

"Kayak gak pernah kabur dari rumah aja lo, bang," ledek Satrio karena ia mengingat masa-masa Athar kabur dari rumah sebelum tes untuk masuk tentara.

"Dih! Sejak kapan gue kabur dari rumah? Gak tuh!" Athar pura-pura melupakan masa-masa tersebut.

"Alah, bohong. Kita semua pernah kabur dari rumah cuman karena masalah ini," Nando membuka suara.

"Kecuali bang Nando," ucap bunda dan langsung mendapatkan anggukan kepala dari sang pemilik nama.

"Ano, eno. Kalian kalo gapai mimpi kalian boleh kok, masalah ayah nanti bang Athar, bunda sama abang-abang yang lain bakal bantuin untuk ngomong in pelan-pelan ke ayah," ucap Athar untuk menenangkan hati adik kembarnya yang sedang gundah saat ini.

"Mungkin ayah mau kita semua itu sama seperti nya jadi tentara," ucap Satrio.

"Kayak nya ayah masih keinget janji yang pernah dia buat sama teman nya dulu," ucap Athar.

"Janji apaan?" tanya Nando penasaran.

Athar dan Satrio saling bertatapan. Mereka berdua tertawa karena, adik nya yang satu ini tidak mengetahui hal tersebut,"Jadi gini, ayah pernah bilang kalo dia punya janji sama teman nya bakal jadiin semua anak nya jadi tentara sepertinya," ucap Athar menjelaskan maksud nya tadi.

"Dan ayah gak bisa nempati janji tersebut," lanjut Satrio.

Semua orang-orang yang ada di ruangan tersebut membulatkan mulutnya. Reano saat ini sudah mengetahui mengapa sang ayah terus menerus menyuruh ia dan adik kembar nya untuk mengikuti jejak sang ayah.

"Bunda minta maaf kalo bunda pernah merendahkan mimpi kalian. Sekarang bunda akan dukung mimpi kalian, apapun itu mimpi kalian bunda dukung masalah ayah mu nanti bunda bantu ngomongin biar kalian gak terus menerus menuruti kemauan ayah kalian," semua anak-anak nya menoleh dan melayangkan senyum kepada sang bunda.

"Noh bunda aja dukung, ayok ah jangan nyerah gitu, masa adek nya mas Satrio gampang nyerah gini sih? Jadi anak laki-laki itu harus berani," ucap Satrio memberi semangat kepada adik kembarnya.

Nando melirik ke arah si kembar yang masih menundukkan kepala nya. Nando juga sempat di beritahu oleh Raja kalau, Reano hampir menyerah untuk gapai mimpinya.

Sebagai anak penengah ia, lebih tau masalah setiap anggota keluarga nya sampai ke akar-akar nya alias ia mengetahui semua permasalahan anggota keluarga nya di bandingkan abang-abang nya.

"Ada es krim gak nih di dalem kulkas nya?" Nando berusaha untuk mengganti topik pembicaraan di rumah tersebut agar tidak tegang kembali.

"Aing teh mau juga," Satrio ikutan mencari es krim di dalam kulkas tersebut.

Strict Parents Twins || Sunoo & Jungwon ENHYPEN (Revisi)Where stories live. Discover now