Prolog

478 123 143
                                    

Halo semua nya, ini cerita pertama aku, akhirnya aku memberanikan diri untuk mem publish cerita ini. Cerita ini aku ciptain karena aku sendiri juga terlahir dalam keluarga STRICT PARENTS

Semoga kalian suka sama cerita aku ya, tolong bantu vote + komen biar aku semangat ngelanjutin ceritanya

Cerita ini aku ciptain hasil MURNI pemikiran aku sendiri, aku tidak MENJIPLAK karya orang lain didalam cerita ini

Selamat baca kawan², I hope you like this






















Sore ini langit terlihat sedikit mendung itu menunjukkan hujan akan turun sebentar lagi. Ada dua anak laki-laki yang sedang berlari menuju ke sebuah gedung tua di dekat sekolah nya menggunakan seragam taekwondo yang masih melekat di tubuh mereka.

Mereka menaiki beberapa anak tangga untuk sampai di lantai paling atas gedung tua tersebut,"Ayoo, eno!" teriak seorang anak laki-laki tersebut.

Sekarang mereka sudah berada di lantai paling atas di gedung tua tersebut. Mereka pun langsung melemparkan ransel yang mereka gunakan ke sembarang arah dan duduk di sebuah sofa yang terlihat sudah sedikit rusak, "Kamu cepet banget lari nya, aku cape tau!" ucap anak laki-laki bernama Reno kepada kembaran nya.

Sang kembaran tersenyum dengan nafas tersengal, "Kamu nya yang terlalu lelet, ayah udah sering ngajakin kamu lomba lari jarak jauh tapi tetep aja, dasar Reno lelet!" anak laki-laki bernama Reano itu pun menjulurkan lidah nya untuk meledek kembaran nya itu. Reno pun langsung mendorong dahi kembaran nya itu dengan jari telunjuk miliknya.

Reno yang sejak tadi duduk di sofa bersama Reano merubah posisi nya menjadi berdiri untuk melihat langit sore yang sudah mulai menghitam, "Ano, cita-cita kamu apa sih?" tanya Reno kepada kembaran nya yang masih duduk di sofa tua tersebut.

Reano pun langsung menyandarkan tubuh nya ke sofa. Ia menutup kedua matanya untuk merasakan hembusan angin yang menerpa muka milik nya, "Atlet bulu tangkis," jawab Reano singkat kepada kembaran nya

"Serius no? Cita-cita
kamu itu?" tanya Reno kepada kembaran nya yang masih duduk di sofa tua dan memejamkan mata.

Reano menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan kembaran nya itu, "Kenapa kamu mau jadi atlet bulu tangkis?" tanya Reno lagi kepada kembaran nya itu.

Reano hanya diam mendengar pertanyaan adik kembar nya, "Emang nya cita-cita kamu apa?" tanya Reano kepada kembaran nya. Reno pun langsung menunjukan baju taekwondo yang masih melekat pada tubuh nya.

"Bukan nya kamu mau jadi tentara kayak Ayah?" tanya Reano kepada kembaran nya

Reno lantas menggeleng kan kepalanya, "Gak mau aku tuh jadi tentara, aku mau nya jadi atlet juga
kayak kamu," jawab Reno.

Reano pun memberikan senyuman khas nya kepada Reno, dia tau kalau kembaran nya itu tidak ingin menjadi tentara seperti sang Ayah, padahal sang ayah sudah pernah mengatakan kepada mereka untuk mengikuti jejak ayah nya menjadi tentara.

Ketika Reano dan Reno asik mengobrol tentang cita-cita mereka, tiba-tiba hujan turun begitu deras yang membuat kedua tubuh anak kembar itu basah kuyup, "Ayooo pulang udah hujan nih," ucap Reno kepada Reano untuk menyuruh kembaran nya untuk pulang kerumah segera.

Reano menoleh ke arah adik kembarnya, "Gak mau, aku mau main hujan disini aku belum pernah ngerasain main hujan lagi," jawab Reano yang sedang merasakan air hujan sudah mengguyur dirinya dari atas kepala sampai ujung kaki.

"Tapi ano ...." jawab Reno terpotong ketika Reano tiba-tiba menaruh jari telunjuk nya di depan bibir Reno.

"Please sekali aja, nanti aku yang tanggung kalau kamu dimarahin juga sama Ayah," ucap Reano sangat keras karena suara Reano kalah kencang nya dengan suara hujan yang begitu deras saat ini.

Strict Parents Twins || Sunoo & Jungwon ENHYPEN (Revisi)Where stories live. Discover now