3. Kenangan yang tak terlupakan

112 87 18
                                    

Hai semua nya

Semangat ya puasanya, bagi yang menjalankan nya.

Aku up sedikit ya. Maaf kalo ada typo atau pembenahan kata yang kurang tepat, Jangan lupa votenya teman-teman. Happy reading alI.






















Di pagi hari yang begitu cerah, ada dua anak kembar sedang mengayuh kan pedal sepeda nya dengan santai menuju ke suatu tempat.

Kedua anak kembar itu berangkat lebih pagi di bandingkan hari biasanya karena mereka ingin ke suatu tempat yang begitu spesial bagi mereka yaitu, taman yang memiliki kenangan bersama salah satu anggota keluarga nya yang sudah tiada.

Jarak taman tersebut cukup jauh dari komplek rumah mereka. Mereka berdua pun memarkirkan sepeda mereka terlebih dahulu ketika sudah sampai di taman tersebut,"Eno, kamu masih ingat gak kalau kita sama kakek dulu belajar main bulu tangkis disini?" tanya Reano kepada adik kembar nya yang sedang duduk di sebelah nya.

"Iya, aku ingat. Dulu kamu belajar main bulu tangkis sama kakek disini, aku jadi kangen sama kakek, kakek gimana ya di atas sana," jwab Reno sembari melihat ke arah langit dan tersenyum. Reno akan teringat masa-masa ia, Reano dan almarhum kakek nya disini bermain bulu tangkis bersama.

Flashback on

6 tahun yang lalu, Reano dan Reno tengah silahturahmi kerumah Kakek dan Nenek mereka. Kakek menyambut cucu kembarnya dengan hangat,"Wahh cucu kakek udah gede ya sekarang, kalian udah umur berapa sih? Kok kakek lupa ya?" tanya kakek kepada kedua cucu kembar nya itu yang baru saja datang bermain ke rumah nya.

Jarak antara rumah kakek nenek dan mereka cukup jauh, karena mereka pindah akibat pekerjaan Ayah mereka,"7 tahun kek, kakek mah lupa mulu," jawab Reno sebal sebab, kakek nya tidak mengingat umur cucu nya sendiri. Kakek nya yang bernama Alderan tertawa melihat cucu nya itu sembari mencubit gemas kedua pipi si kembar.

"Ohh iya kalian umur 7 tahun ya? Maaf ya kakek lupa soalnya. Ya udah mau main sama kakek di taman di sana gak?" tanya kakek kepada cucu-cucunya itu untuk mengajak mereka bermain di taman dekat komplek rumah nya.

Si kembar pun menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan kakek nya itu,"Sebentar ya, kakek mau ambil sesuatu dulu di dalam, kalian tunggu sini jangan kemana-mana," ucap kakek kepada cucunya, ia pun langsung berjalan ke dalam rumah dan meninggalkan si kembar di halaman depan rumah nya.

Alderan mengambil sepeda nya yang dia taruh di depan rumah nya untuk ia gunakan untuk pergi ke taman bersama cucu kembar nya. Alderan mendudukan Reno di depan sedangkan Reano ia dudukan di tempat duduk belakang sepedanya. Ia mengayuh sepeda nya dengan begitu pelan, agar mereka selamat sampai tujuan dan pulang dengan selamat juga.

Reano yang duduk di belakang pun turun dari sepeda kakek nya tersebut, dan melihat-lihat ke sekelilingnya saat mereka sudah sampai di taman. Dia melihat taman yang cantik dan indah, disana juga ada banyak orang yang sedang bermain dan melakukan aktivasi lainnya, "Kakek, kita mau main apa disini?" tanya Reno antusias karena sudah tidak sabar bermain bersama Reano dan kakeknya disini.

"Kita main bulutangkis, gimana?" tanya kakek kepada cucu kembar nya itu sambil mengeluarkan peralatan seperti raket dan kok untuk bermain bulutangkis.

Si kembar saling bertatapan setelah mendengar perkataan kakek nya tadi, "Bulutangkis itu apa kek?" tanya Reano polos karena, dia tidak pernah memainkan permainan itu bersama kedua orang tuanya ketika di rumah.

Kakek nya menghela nafasnya karena mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Reano begitu saja. Alderan pun berjalan menghampiri kedua cucu kembar nya itu dan berjongkok untuk menyamakan tinggi badan para cucu nya,"Bulutangkis itu olahraga. Permainan bulutangkis yang berasal dari Inggris, cara main nya itu mudah," kakek bangkit dari posisi jongkoknya menjadi berdiri untuk mempraktikkan cara bermain bulutangkis kepada cucu kembar nya itu.

Strict Parents Twins || Sunoo & Jungwon ENHYPEN (Revisi)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum