7. Waktu Senggang

71 52 2
                                    

Halo halo semuanya, gimana nih kabarnya? Sehat semua? Aku harap kalian semua sehat ya. Kembali lagi nih dengan cerita si kembar Alderan ini, jangan lupa votemennya ya teman-teman. Selamat membaca semua














Saat ini bel pulang sekolah SMP Alderan berbunyi. Semua siswa-siswi SMP Alderan memasukan buku nya ke dalam tas mereka masing-masing dan keluar kelas untuk pulang kerumah.

"Eh main yok, dirumah siapa gitu," ujar Aldo kepada teman-teman nya ketika sudah memasukan buku nya ke dalam tas.

"Yok lah gas, main di rumah siapa nih?" tanya Fauzan yang berada di belakang Aldo.

Semua teman-teman Aldo pun menunjuk ke arah Calvin yang sedang duduk manis di tempat nya. Calvin pun melebarkan matanya saat teman-teman nya menunjuk ke arah nya,"Iya deh boleh," ujar Calvin dan ia pun bangun dari posisi duduk nya untuk berjalan keluar kelas.

"Izin dulu ke ortu kalian," ucap Raja kepada teman-teman yang berada di belakang nya.

Reano,Reno, Aldo, dan Fauzan mengangguk dan kembali fokus berjalan di koridor sekolah. Sesampainya di rumah, si kembar pun masuk kedalam rumah nya ketika sudah sampai di rumah nya. Reano membuka pintu depan rumah nya, rumah nya begitu sepi karena orang tua nya tidak berada di ruang tamu melainkan di kamar mereka.

"Eno aja yang minta izin ke Ayah sama Bunda," ujar Reano kepada Reno yang ingin berjalan ke arah kamar kedua orang tuanya.

Reno mengangguk dan berjalan menuju kamar nya sembari membawa tas milik adik kembar nya itu.

Tok tok tok...

Bunyi ketukan pintu itu membuat kedua orang tuanya yang sedang berada di dalam nya menoleh ke arah pintu,"Masuk sayang," ujar Bunda Vellyn yang sudah mengetahui kalau itu adalah anak kembar nya.

Reno pun membuka pintu dan masuk ke dalam kamar kedua orang tuanya, "Ada apa Eno?" tanya Ayah kepada anak kembar nya itu dan langsung kembali fokus menatap layar ponsel miliknya.

"Heum ... eno sama ano izin main ya yah, bun," ucap Reno dengan kaki dan tangan yang bergetar akibat ada rasa takut yang menghantuinya.

"Hm," umam sang Ayah yang tetap fokus memainkan ponsel di tangan nya.

"Eno sama Ano janji main nya di rumah Calvin aja gak kemana-mana," ucap Reno untuk meyakini Ayah Bunda nya.

Bunda tersenyum dengan anggukan kecil dari kepalanya,"Yaudah boleh, pulang nya jangan ke maleman ya sayang," ucap sang Bunda sembari mengukir senyum nya.

Reno pun mengangguk dan berjalan keluar kamar kedua orang tuanya. Ia pun berlari kearah tangga untuk menuju kamar nya yang berada di lantai 2,"Bisa gak sih, kalo masuk kamar tuh ketok pintu dulu, kaget tau aku jadinya," omel Reano kepada adik kembar nya itu karena membuat ia terkejut.

Reno menggaruk lehernya yang tidak gatal,"Hehe, sorry," ucap Reno sembari tertawa kecil.

Reano menggelengkan kepalanya kemudian kembali memakai baju, "Gimana?" tanya Reano yang sedang duduk di pinggir kasur.

Reno berjalan menuju lemari, "Boleh," jawab Reno yang kini sedang mengambil salah satu pakaian di lemarinya.

Reno mengernyitkan dahinya ketika baju yang ia cari tidak ketemu,"Liat hoodie aku yang warna biru gak sih?" tanya Reno kepada kakak kembar nya itu yang sibuk menatap layar ponsel.

Reano menaruh ponselnya di kasur dan menghela nafas kasar, "Pake warna lain gak bisa ya? Samaan mulu perasaan," sarkas Reano setelah melihat warna baju yang ia gunakan.

"Kita kan kembar, jadi jangan heran kalo apa-apa itu samaan," ucap Reno. Reano memutar bola mata nya malas setelah mendengar ucapan adik kembar nya itu.

Strict Parents Twins || Sunoo & Jungwon ENHYPEN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang