"Oh~jihyo ah, kau sudah sembuh sekarang?"ujar mark kaget meliat gadis mungil itu

"Tentu saja"ujar jihyo sambil tersenyum

"Baguslah, aku fikir kau tidak akan datang sampai taun depan"ujar renjun membuatkan jihyo langsung berdengus kesal

"Huh~ramah sekali sapaan mu ya"sindir jihyo dengan perasaan kesal

"Hahaha! Injun ah kenapa denganmu? Bukankah kau yang paling rindukan jihyo akhir-akhir ini"ujar yeonjun kaget dengan perubahan renjun yang pada asalnya yang paling banyak merungut merindui sosok mungil ini

"Iya, sekarang malah dingin ya"ujar soobin mengangkat alisnya hairan
.

Jihyo langsung tersenyum sinis kearah renjun, soalnya dia juga tau yang renjun kangen padanya tapi ditutup dengan ego yang setinggi gunung itu

.

"Aigooo~imut banget renjunieee~"goda jihyo sambil mencubit pipi renjun

"Yah! Jangan menyentuh pipiku"pekik renjun kesal dengan godaan jihyo soalnya dia gak suka diperlakukan kayak bayi seperti itu

.

Namun tetap saja jihyo berdegil dan tidak melepaskan pipi gebu renjun sehingga wajah anak itu sudah memerah, soobin,mark dan yeonjun tiada kerja lain selain ketawa meliat tingkah kedua teman imut mereka

Tap"

Tangan jihyo dipegang lembut oleh jaemin membuatkan perhatian mereka langsung beralih kearah si kembar

.

"Bayi, hentikan"tegas jaemin membuatkan tangan jihyo langsung melepaskan pipi renjun

"Kasian ama renjun nya"ujar jeno mengulas lembut surai halus jihyo

.

Lagi-lagi mereka memanggilnya dengan gelaran itu membuatkan pelajar lain terkekeh kecil, bisa dikatakan semua teman kelasnya tidak memanggil namanya jihyo selain memanggilnya dengan panggilan bayi sejak johnny menghantar anak itu kesekolah dulu

.

"Jangan memanggilku bayi disekolah"pekik jihyo terlihat kesal

"Hahahaha! Imut banget bayinya kalau lagi marah"pekik renjun kembali membalas

"Sialan! Berapa kali aku perlu ingatkan"pekik jihyo lagi langsung menarik rambut renjun

"Arkkkk sakit! "Pekik renjun cuba melepaskan gengaman tangan mungil itu dari rambutnya

"Hei! Sudah jihyo"ujar jaemin perlahan-lahan menarik tangan mungil itu agar dilepas

PROTECTORS & DEFENDERSWhere stories live. Discover now