18. DIA LAGI DIA LAGI

425 62 4
                                    

HAPPY READING! VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA!

Keadaan kelas XI IPS 1 sangat bising karena sedang jamkos. Bu Maryam tidak berangkat dikarenakan sakit. Ya kalian tahu lah perasaan mereka semua karena guru itu tidak berangkat. Mereka sangat senang karena tidak dihadapkan dengan hukuman-hukuman yang tidak jelas.

Semua siswa-siswi kelas IPS 1 fokus pada kegiatannya masing-masing. Yang cewek memilih untuk ngerumpi, sedangkan yang cowok memilih untuk mabar.

Di meja Fira sudah ada Arsya, Divya, Clarissa, dan Raani. Kegiatan yang mereka berlima lakukan tentu saja ngerumpi. Ketika sedang asyik ngerumpi, tiba-tiba tiga orang datang ke meja mereka.

"NGRUMPI TEROS! GUE KAGAK DIAJAK LAGI!" teriak Neshfal yang baru saja sampai.

Laki-laki itu duduk di sebelah Clarissa. Dengan spontan cewek itu menoyor kepala Neshfal lumayan keras karena kaget. "OMG! HELLOW? KAGAK USAH TERIAK JUGA KALI!!!!" ucap Clarissa ikut-ikutan teriak.

"LO JUGA TERIAK!!!" balas Neshfal tak kalah keras dari teriakan cewek itu.

Fattan, Fattah, dan ke empat cewek yang menyaksikan adu mulut dan teriakan dua manusia itu hanya geleng-geleng kepala.

"Ya ampun kalian ini. Udah lah kalian pacaran aja, cocok kok sama-sama suka teriak" ujar Arsya.

"Bener tu mending pacaran aja" balas Raani.

"Sip! Gue setuju" balas Fira mengacungkan jempol.

"Otw ini mah" teriak Fattan.

"MBAHMU!"

"Jangan pacaran dulu kalo belum siap untuk merasakan sakit hati" ucap Divya.

"Alah si Divya mah begono! Udah sono lu ama Fattah aja sama-sama anti lope lope. Cocok kalian" ucap Fattan.

"CANGKEM MU!" ucap Fattah sembari menampol mulut kembarannya.

******

Sepulang sekolah, Arsya langsung menuju supermarket untuk membeli camilan. Stok camilan di rumah sudah mulai habis karena kakaknya ikutan menghabiskan makanannya. Selesai memilih camilan ia memasukkan barangnya ke dalam troli. Cewek itu berjalan menuju kasir untuk membayar barang belanjaannya.

Ketika sedang berjalan menuju kasir, ia terpeleset karena ada bedak yang tumpah di lantai. Arsya memejamkan matanya karena takut kepentok lantai. Namun, ia malah tidak merasakan akan membentur apapun.

Karena tidak merasakan sakit, dengan perlahan, cewek itu pun membuka kedua matanya. Matanya melihat ada cowok yang memegangi tubuhnya. Pantas saja dirinya tidak merasakan benturan apapun. Dia adalah Ethan.

Keduanya mematung di tempat dengan posisi yang masih sama. Jantung mereka berdua berdetak tidak karuan. Mata mereka saling bertatapan.

"Aduh! Kalian ini. Di supermarket aja masih bisa mesra-mesraan" goda salah satu orang yang melihat mereka berdua.

"Iya. Dasar anak muda jaman sekarang, kalo pacaran ngga liat tempat" balas ibu-ibu yang lain.

Perkataan ibu-ibu itu membuat mereka berdua sadar dan langsung menegakkan tubuhnya.

"Makasih" ucap Arsya pada Ethan.

"Hm" balasnya.

Cewek itu memutar bola matanya malas. Kenapa sih, laki-laki suka banget mengucapkan kata 'hm'? "Iya sama-sama" ucapnya.

Ethan terkekeh melihat tingkah cewek di depannya yang sangat lucu, menurutnya. "Iya sama-sama Sya." balas Ethan.

"Nah gitu. Kalau ada orang yang bilang terimakasih sama lo, dijawab yang bener! Jangan cuma ham hem ham hem doang" ucap Arsya sembari menampakkan senyum terpaksa.

"Iya Kayshila Arsyana Zvonimira." balas Ethan.

"Kok lo hapal nama gue? Hayolo.... Jangan-jangan lo---"

"Apa?!" potong Ethan.

Sebelum menjawab sesuatu, ada petugas kebersihan yang datang dan mau membersihkan bedak yang berserakan di lantai. Dua remaja itu blerjalan menuju kasir untuk membayar barang belanjaan. Selesai membayar, mereka berdua pulang ke rumah masing-masing.

Di tengah perjalanan Arsya bertemu dengan orang yang sama lagi. Sudah ada beberapa kali ia bertemu dengan orang itu. Dia adalah mantan. Belakangan ini ia memang sering bertemu dengan Raditya. Entah kenapa takdir selalu mempertemukan mereka berdua.

Bisa dilihat dari seragam yang cowok itu kenakan, dia sepertinya baru pulang sekolah. Karena tidak ingin bertemu dengan cowok itu, Arsya memilih untuk menghindar. Jangan sampai ia terjebak ke lubang yang sama.

Raditya menyalip motor Arsya. Arsya yang kaget pun mengerem motornya mendadak. Cowok itu turun dari motor dan melepas helm full face lalu menghampiri gadis yang masih ia cintai.

"HEH?! PUNYA MATA LO?!" bentak Arsya tak terima jalannya di hambat oleh orang yang tidak terlalu penting.

Raditya menganggukan kepalanya. "Punya lah. Ini kalo bukan mata apa?" tanyanya sembari menunjuk kedua mata miliknya.

"Kalo lo ngerasa punya mata, DIPAKE! Tau ada orang lagi jalan main di berhentiin!" bentak cewek itu lagi.

"Nggak usah marah-marah juga kali, Kay. Nanti cantik kamu makin nambah loh" ucap Raditya menggoda.

"Cih! Amit-amit!" gumam cewek itu bergidik.

"Sekarang gue mau tanya, mau lo apa?!" tanya cewek itu untuk mempersingkat waktu. Malas meladeni orang seperti dia.

"Mau kamu" jawab Raditya santai seperti tidak ada beban sama sekali.

"DIH. GAK SUDI!" balas Arsya kesal.

Sedari tadi Raditya terus menampakkan senyum yang manis. "Nggak usah ngegas mulu kenapa si Kay? Kenapa kamu jadi berubah gitu? Aku jadi bingung sama kamu deh. Kemana sifat lembut kamu? Sifat penyabar kamu? Mana sifat humble kamu?" tanya Raditya beruntun.

Ingin sekali cewek itu mencekik leher orang yang ada di depannya saat ini. "Itu semua kan lo penyebabnya. Lo yang udah buat gue kehilangan sifat gue yang dulu!" jawab Arsya tidak santai.

"Kok gue?" gumam Raditya.

"YA IYALAH LO! Tau ah!. Minggir! Kalo nggak mau, gue tabrak!" seru Arsya mengancam.

Namun, perintah darinya tidak dihiraukan oleh laki-laki itu. Cowok itu masih setia berada di depan motor miliknya dengan senyum yang masih sama. Arsya yang jengah melihat muka Raditya, ia membatin jika ia benar-benar bertekad jika orang itu tidak mau pergi dari hadapannya, akan ia tabrak.

"Coba tabrak aja. Mana mungkin kamu tega sama aku"

Mendengar jawaban Raditya membuat cewek itu langsung dengan cepat mengegas motornya. Motor tersebut berhasil menyerempet kaki cowok tadi. Umpatan keras dari Raditya terdengar jelas di telinga Arsya. Namun, tak ia pedulikan sama sekali. Salah siapa masih di sana. Padahal sudah dikasih tau kan?

"MAKANYA PUNYA TELINGA DI PAKE! JANGAN JADIIN PAJANGAN!" teriak Arsya dari motor yang sudah melaju.

Cewek itu tersenyum penuh kemenangan. Sebenarnya ia juga kasihan dengan Raditya, namun ini adalah pembalasan untuk cowok seperti Raditya.

Di sisi lain, kini Raditya tengah memegangi kakinya yang terasa nyeri. Kenapa bisa dia tega menyerempet dan meninggalkannya begitu saja tanpa ada rasa bersalah sedikitpun. Cewek itu sudah berbeda dengan yang dulu.

"Gue ga bakalan nyerah buat dapetin lo, Kayla" ucap cowok itu.

TBC

TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Where stories live. Discover now