48. DERITA

373 64 40
                                    

HAPPY READING! VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA!

¤▪☆▪¤

Hari libur membuat semua remaja mendadak menjadi putri tidur dan kelelawar. Mereka akan tidur di pagi hari dan bangun di malam hari.

Di antara circle mereka yang paling parah adalah Neshfal dan Clarissa. Mereka akan bangun jika jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Kedua ada Attar, cowok itu bangun jam 7, namun tidur lagi sampai dzuhur. Ketiga ada Fattan yang akan bangun jika alarm emak sudah berbunyi.

Yang lumayan ada Ethan, Arsya, dan Fira. Ketiganya pasti kalau bangun, antara jam 7 dan delapan. Dan yang paling rajin dan tidak parah adalah Divya dan Fattah. Mereka berdua bangun dan tidur seperti biasanya.

Mumpung libur, Arsya akan menghabiskan pagi ini dengan tidur santai di rumah. Karena Mahen tidak di rumah jadi ia tidak akan di amuk oleh Ayahnya itu. Jika ada Mahen, pasti ia akan mendengar ceramahan Pria itu karena katanya 'Jadi perempuan itu jangan suka bangun siang. Nanti rezeki dan jodoh kamu di ambil orang!.' Sungguh ia bosan mendengar kalimat itu setiap hari libur.

Belum sempat memejamkan mata, tiba-tiba ada suara notifikasi dari benda pipih yang tergeletak di atas meja belajar. Dengan mata yang masih menutup, ia mengambil benda itu dan menggeser tombol kunci.

Monyet🤓
Dek, gw masuk angin, tolong ke kamar gw dan kerokin gw ya?

Arsyana
Gue ngantuk

Monyet🤓
Ck! Ayolah tolongin gue

Arsyana
Oke, tapi ada syaratnya

Monyet🤓
Apa?

Arsyana
Beliin IPhone yg warna pink😚

Monyet🤓
Lo ngerampok gw kalo gini caranya

Arsyana
Gpp lah

Monyet🤓
Minta yang lain aja, jangan IPhone. Dompet gw nggak kuat

Arsyana
Oke lah. Bentar gw ke kamar lo

Monyet🤓
Buruan!

Arsya pun berjalan menuju kamar Vano. "OI! PANU! BUKAIN PINTUNYA" teriaknya setelah sampai di depan pintu kamar kakaknya.

"Masuk aja! Pintu nggak gue kunci"

Dengan cepat Arsya masuk ke dalam kamar Vano. Ia menggebrak pintu kamar berwarna putih setelah masuk hingga menimbulkan suara keras. Akibat itu juga membuat Lina yang sedang memasak di dapur terperanjat kaget.

Saat sudah sampai di dalam kamar kakaknya, ia langsung disuguhkan balsem dan koin 1000-an. Tanpa babibu Arsya langsung mengambil alat tersebut dan mulai membuat garis di punggung sang kakak.

Punggung Vano kini sudah mulai merah-merah karena goresan yang dibuat Arsya. Sesekali laki-laki itu kentut dan juga bersendawa. "Kak, kalo kentut bilang-bilang dong" kesalnya.

"Maaf Sya. Buruan lanjutin" ucap Vano. Tak terasa cowok itu terlelap tidur karena merasakan sedikit enak di badannya.

Arsya melanjutkan aktivitasnya sampai selesai. "Kak udah" ucapnya memberitahu Vano. Namun tidak ada jawaban sama sekali. Ia pun melihat muka Vano yang ternyata sudah tidur.

"Malah ngorok" gerutu Arsya. Ia memilih untuk tiduran santai di sebelah Vano sembari memainkan ponsel kakaknya.

******

ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Where stories live. Discover now