55. NOTE PINK

368 59 113
                                    

HI! APA KABAR KALIAN SEMUA? AKU MO UPDATE LAGI NIH WKWK. MAU NYELESAIN CERITA INI HEHE.

HAPPY READING

Selesai pembelajaran, cewek dengan tas ransel berwarna biru berjalan menuju halte untuk menunggu angkutan umum. Dia akan pergi menuju TPU dimana seseorang yang pernah mengisi hatinya dimakamkan. Karena hari ini sepertinya tidak ada yang mau berteman dengannya, dia pun memilih ke pemakaman sendirian. Tidak membutuhkan banyak waktu, angkot datang dan ia langsung masuk ke dalam angkot tersebut.

Butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai ke tempat pemakaman umum. Bisa jadi juga lebih dari perkiraan karena jalan sedang macet-macetnya. Jam-jam segini biasanya orang-orang pulang sekolah, kantor, dan lain sebagainya. Setelah tiga puluh menit duduk di bangku angkot, akhirnya dia sampai di tempat tujuan.

Arsya turun dari angkot dan merogoh saku rok guna mengeluarkan uang receh 10-ribuan untuk dikasihkan pada supir angkot tadi. Setelah memberikan uang pada pria paruh baya itu, ia berjalan menuju penjual bunga yang ada di depan area TPU. Selesai dengan urusan bunga, cewek itu berjalan masuk ke area pemakaman menuju batu nisan tujuan. Cewek itu berjongkok dan menaburkan bunga-bunga di atas gundukan tanah dengan senyum manis.

Keranjang bunga ia letakkan di samping kanan, tangan nya beralih mengelus batu nisan tersebut. "Hi, El" sapa cewek itu dengan senyuman manis.

"Aku dateng lagi ke sini nih, kangen sama kamu. Selain itu, aku juga mau ngobrol sama kamu dan mau minta maaf sama kamu. Maaf aku gak bisa wujudin apa yang kamu minta sesuai dengan surat waktu itu yang kamu tulis buat aku. Semoga kamu ngerti ya sama semua ini" ucapnya.

"Aku nggak mau rebut kebahagiaan orang lain, El. Aku juga tahu, pasti kalau kamu tau aku buat jahat sama orang lain, kamu marah kan? Makanya aku milih buat enggak mau bersatu sama Ethan. Aku nggak mau kalo sampe persahabatan aku jadi taruhannya" lanjutnya.

"El, kamu tau nggak? Aku kesel tau. Masa semua orang nggak ada yang inget kalo hari ini aku ultah si? Jahat banget mereka semua sama aku ya. Aku yakin, kamu pasti juga lupa ya? Uh kamu juga jahat kalo gitu"

"Hidup aku gini amat ya El? Aku jadi inget waktu dulu aku ulang tahun, pasti kamu bawa aku ke pantai. Tapi sekarang, kamu udah bahagia sama bidadari di surga sih, jadi nggak inget sama aku. Seharusnya kalo kamu mau bahagia sama bidadari, aku juga di ajak dong, biar aku juga bahagia sama pangeran, haha"

"Kapan kamu mau mampir ke mimpi aku? Aku udah lama nunggu loh. Mampir dong, ucapin selamat ulang tahun buat aku. Masa iya kamu nggak mau ucapin sih?"

"Maaf aku nangis, El. Kali ini doang aku nangis deh, janji. Lain kali kalo aku kesini nggak akan nangis lagi. Aku gak kuat kalo nggak nangis di depan rumah baru kamu, maaf ya El"

Arsya terus bercerita semua yang dia alami sepanjang masa selama Raditya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.

*******

Di kediaman rumah Ethan, kini sedang ramai banyak orang. Baik itu teman sekelasnya, geng motor Xander, orangtua Arsya dan orangtua Ethan. Semuanya sedang menyiapkan pesta untuk putri dari Mahen dan Lina. Ini semua sudah direncanakan pihak orangtua dari bulan lalu.

Anak-anak hanya membantu melancarkan aksi kejutan yang akan diberikan keluarga Arsya untuk putrinya. Mereka semua diminta untuk menjauhi Arsya untuk hari ini saja. Di rumah tadi juga Mahen, Lina dan Vano sudah memulai rencananya dengan pura-pura lupa dengan hari spesial Arsya. Walaupun tidak tega dengan muka kecewa dan kesal anaknya, mereka masih tetap melanjutkan rencananya.

Kini semua orang sedang menghias taman rumah Ethan untuk acara pesta. Mereka memilih untuk membuat acara di rumah tersebut karena mereka yakin jika membuat dekor di rumah, pasti akan ketahuan Arsya. Jadi mereka meminta izin untuk membuat acara di rumah Alex dan Mega. Untung pasangan tersebut mau meminjamkan taman rumah untuk acaranya.

"Kalian tahu Arsya dimana nggak? Di rumah belum ada soalnya" tanya Vano ketika melihat CCTV rumah.

Semua orang yang mendengar pertanyaan Vano kompak menggeleng, kecuali Divya. Cewek itu tidak menggelengkan kepala karena dia tahu dimana Arsya berada. "Lagi mampir ke pemakaman" ucapnya memberi tahu.

Vano manggut-manggut paham. Adiknya itu bisa selalu absen pergi ke pemakaman untuk menjenguk mantan kekasihnya. Setelah percakapan itu, mereka semua melanjutkan aktivitasnya masing-masing.

******

Pulang dari pemakaman, Arsya masuk ke rumah melalui pintu belakang. Dia harus membersihkan dirinya terlebih dahulu karena ada kamar mandi di bagian belakang juga. Cewek itu melakukan ritual mandi seperti biasa. Selesai mandi, cewek dengan kimono yang melekat di tubuhnya berjalan menuju lantai dua untuk mengganti pakaian.

Arsya turun dari lantai dua menuju lantai satu untuk memanggil ibunya. Tapi, sepertinya rumah ini sangat sepi, tidak ada tanda-tanda orangtuanya berada di rumah. Cewek itu menghembuskan nafasnya perlahan yang tentunya nafas kesal. Ia berjalan menuju meja makan.

Bukannya melihat makanan, ia malah melihat note berwarna pink yang tergeletak di atas meja. Dengan penasarannya, ia pun mengambil note tersebut dan membacanya.

Arsya sayang, maafin Mama sama Papa ya. Mama sama Papa lagi pergi ke rumah nenek dan kakek mu. Beliau kangen sama kami karena udah lama nggak main ke sana. Sekali lagi maapin Mama ya? Tadinya Mama mau nungguin kamu pulang, tapi kamunya lama banget, ya udah kami tinggal.

Maafin Mama lagi karena nggak sempat masak buat kamu hehe. Karena kamu udah gede dan udah bisa buat makanan sendiri, ya kamu bikin makan sendiri aja ya. Sekalian buat abangmu ya juga gapapa kalo kamu mau.

Kalo misal males buat masak ya kamu pesen aja tapi pake uang kamu. Mama lagi nggak punya uang cash. Nanti Mama ganti kok kalo Mama udah pulang. Oh ya, paling juga besok Mama pulang kok.

Jangan nakal nakal kamu jadi orang. Jagain abang kamu ya? Bye bye anaknya Malin Tayang! :)

Kata demi kata tersebut dibaca oleh Arsya dari dalam hati. Ia pun menjadi teriak karena kesal. Kenapa hari ini terasa begitu menjengkelkan. Sudah tidak ada yang mengetahui bahwa dirimu sedang ulang tahun, malah ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya tanpa dibuat kan makanan.

"Gini amat ya nasib gue. Udah gaada yang inget ulang tahun gue, terus orangtua gue malah lagi seneng-seneng di rumah kakek. Mana nggak dibuatin makanan lagi, kalo misal di tinggalin uang sih gapapa. Lah ini, malah suruh pake uang sendiri." gerutunya.

Daripada kesal-kesal sendiri, dia memilih untuk pergi jalan-jalan.

Cewek itu berjalan menuju kamar untuk mengambil tas slempang nya. Ketika sudah di ambil, buru-buru dia pun memanasi motor matic nya dan langsung mengegas motor tersebut keliling.

BERSAMBUNG

SEGINI DULU YA GES YA, BESOK AKU UPDATE LAGI INSYAALLAH.

BYE BYE!

3 Juni 2022

ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Where stories live. Discover now