13. TRIPLE SUN

623 75 117
                                    

HAPPY READING! VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA!

"Ngapain kesini?" tanya Arsya to the point.

Orang yang datang menemui dirinya adalah Raditya, alias mantan kekasih nya. Cewek itu bingung, kenapa Raditya bisa tau kalau dirinya berada di rumah sakit. Padahal ia tak memberitahu keadaannya kepada cowok itu sama sekali. Ia heran, kenapa bisa dia masih bisa datang menemuinya.

Apakah Raditya tidak takut jika bertemu dengan Vano ataupun Mahen?.

Raditya menghampiri brankar Arsya. "Aku kesini buat jenguk kamu" jawabnya.

"Gak perlu. Sekarang lo boleh keluar" ucap Arsya pada cowok itu.

Bukannya pergi, Raditya malah semakin mendekat ke arah Arsya. Ia berusaha untuk menenangkan cewek itu supaya tidak mengusir dirinya dari hadapan cewek itu saat ini. Namun, Arsya tetap tidak mau bertemu dengan dirinya.

Interaksi antara dua manusia itu tentu saja tidak luput dari perhatian sahabat-sahabat Arsya. Mereka yang tidak tahu apa-apa memilih untuk diam, daripada ikut campur dan berujung menambah masalah.

"Nggak bisa Kay, aku nggak bisa pulang sebelum aku bener-bener tau kondisi kamu gimana." ucapnya.

"Gue baik-baik aja. Sekarang lo boleh pergi" balas cewek itu.

"Tapi---"

"Dit! Gue bilang pergi ya pergi! Apa perlu gue panggil satpam buat ngusir lo, hah?!" sentak Arsya. Emosinya sudah tidak bisa dikontrol.

Attar menghampiri Arsya. "Sya tenang, jangan emosi inget kondisi lo" ucap Attar menenangkan.

"Iya inget kondisi lo." ucap Erlangga, Neshfal, Fattah dan Fattan.

Fira dkk pun ikut menghampiri dan menenangkan hati Arsya agar tidak terbawa emosi. Walaupun mereka tidak tahu apa sebab dan masalah yang sedang dihadapi Arsya.

Tak lama kemudian, pintu ruang rawat terbuka menampilkan dua cowok yang tak lain adalah Ethan dan Vano. Vano kaget kala melihat Arsya yang digeromboli banyak orang, terutama ada Raditya yang tengah berdiri disana.

Melihat keberadaan Raditya disana membuat emosi Vano meningkat seketika. Seolah tau dengan perasaan Vano, Ethan pun menepuk pundak Vano dengan isyarat jangan emosi saat ini.

Sedikit demi sedikit, Vano bisa meredam amarahnya. Ia meletakkan makanan yang ia beli bersama Ethan di luar tadi. Mereka semua yang ada di rumah sakit juga kaget dengan keberadaan Vano, karena mereka belum tau jika Vano adalah kakak kandung Arsya.

Setelah meletakkan makanan di atas meja, laki-laki dengan paras tampan dan terlihat dewasa berjalan menghampiri Raditya. "Ngapain disini?" tanya Vano.

"Njenguk Arsya" jawab Raditya.

"Dia nggak butuh di jenguk orang kaya lo" ucap Vano dengan tatapan sengit.

"Dit, mending lo keluar. Jangan sampe kehadiran lo buat dia semakin sakit" ujar Ethan dengan nada lembut.

Raditya menatap sinis Ethan. "Emang lo siapa? Ngatur-ngatur lagi" balas Raditya.

'Anjir ni anak, dibaikin malah nyolot' batin Ethan.

"Kayla, tolong ijinin gue buat sebentar ngobrol sama lo" pinta Raditya.

ETHSYA || SAHABAT KECIL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang