61. Kelahiran Buah Hati

32.1K 1.9K 9
                                    


Happy Reading.
_________

1 bulan kemudian.

Tidak terasa usia kandungan Zahra sudah memasuki 9 bulan, yang artinya hanya menghitung hari anak pertama mereka akan lahir ke dunia. Senang? Itu yang dirasakan oleh pasangan suami istri ini.

"Mas, aku enggak sabar nunggu dia lahir." Ucap Zahra.

Gus Atthar terus mengelusi perut Zahra yang buncit.

"Sabar ya, HPL nya kan 3 hari lagi." Sahut Gus Atthar.

"Kan bisa maju juga, Mas."

Zahra duduk dipangkuan Gus Atthar. Zahra memandangi wajah Gus Atthar dari samping.

"Mas, kalau aku gagal dalam persalinan gimana? Aku nanti enggak ikut ngurus dia."

Gus Atthar menatap lekat wajah istrinya, "Urusan kematian hanya Allah yang tau sayang. Kamu hanya perlu berusaha. Jujur, Mas nggak suka kamu ngomong begitu. Jangan ngomong gitu lagi ya."

"Kangen Mamah, Papah sama Fira. Mereka gimana ya sekarang. Udah jarang hadir di mimpi Zahra, padahal Zahra kangen banget sama mereka. Kalau Zahra lahiran, mereka dateng nggak ya Mas?" Ucap Zahra.

Gus Atthar menghela napasnya berat.

"Ke ndalem yuk. Ada Nabila sama anaknya." Gus Atthar mengalihkan pembicaraan."

Zahra antusias, mungkin ia lupa tadi ngomong apa, "Ayo."

Mereka jalan beriringan, Gus Atthar juga terus menggenggam tangan bidadarinya.

Setelah sampai di ndalem, mereka dipersilahkan masuk. Zahra duduk disamping Nabila yang sedang memangku anaknya.

"Ih, Dedek Aisyah cantik banget, Masya Allah." Zahra menguyel-ngunyel pipi tembam Aisyah.

Anak Nabila dan Gus Raihan bernama, Rahmadina Aisyah Alfarizki yang baru berusia 2 bulan.

"Makasih tante Zahra." Ucap Nabila menirukan suara anak kecil.

"Tunggu anak tante lahir ya, nanti kamu ada temennya loh." Zahra terkekeh melihat Aisyah yang tersenyum kegirangan saat diajak bicara.

"HPL nya kapan, Ra?" Tanya Nabila.

"3 hari lagi."

Nabila mengangguk-anggukan kepalanya.

Dirasa perutnya Sakit, Zahra meringis.

"Aww." Ringis Zahra.

Zahra mengelus-elus perutnya.

"Eh, kamu kenapa?"

"S-sakit."

"Kamu kontraksi? Aku panggil Bang Atthar dulu ya." Zahra menggeleng, "enggak usah, kayaknya cuma sakit perut biasa aja deh, awsh."

Mengalir air dari kaki Zahra.

"Tuh, kayaknya ketuban kamu pecah deh. Bang, Abang Atthar."

Gus Atthar yang berada diluar karena sedang mengobrol dengan keluarganya merasa ada yang memanggil, akhirnya masuk ke dalam.

"Ada ap— astahgfirullah." Gus Atthar berlari saat melihat istrinya yang meringis menahan sakit.

"Mas sa-kit."

"Sabar ya."

"Ya Allah, Zahra mau lahiran. Ayo Thar gendong, kita ke rumah sakit. Fahri cepat siapin mobil." Teriak Ummi Fara.

Gus Atthar menggendong tubuh istrinya. Ia masukkan ke dalam mobil dengan hati-hati.

******

ZAHTHAR [END]Where stories live. Discover now