07. Permintaan Maaf

26.9K 2.1K 9
                                    

Se esokkan harinya, Zahra pergi dari kamar asramanya, ia pergi untuk menemui seseorang, ia juga akan meminta maaf padanya.

Karena ia tak mendapati orang itu, Zahra kesal dan terus menggerutu.

"Mana sih tuh anak." Kesalnya.

"Eh, itukan satriwati yang ketahuan pacaran." Bisik salah satu santriwati pada temannya

"Iya ih, gak mencerminkan seorang santri banget." Timpal temannya.

Zahra mendengar bisikan itu, seketika ia naik pitam, kemudian ia menghampiri dua orang itu.

"Oh ini ya kelakuan seorang santri, gosip mulu kerjaannya, gak di ajarin yah sama gurunya." Cibir Zahra.

"Heh, kamu kalau bicara yang sopan." Ucap santriwati tadi.

"Gak sopan gimana, lo berdua gibahin gue, dan lo berdua juga udah nuduh gue."

"Nuduh gimana sih Mbak, emang kenyataannya bener kan, Mbak Zahra pacaran sama salah santriwan."

Zahra mendekatkan dirinya pada salah satu santriwati itu. Dan mendekatkan bibirnya pada telinga santriwati.

Ia menekankan kata, "Kalo gak tau kebenarannya, gak usah julid, sok paling benar, paham."

Ditengah perseteruan itu datang lah wanita bergamis dan berkerudung syar'i.

"Heh, sudah sudah, kalian jangan berantem, Syarla, Lina kamu cepat ke kelas, sebentar lagi akan dimulai pembelajarannya." Ucap ustadzah Hanum.

Dua santriwati itu menurut, kemudian pergi.

"Kamu Zahra kan?. Ini belanjaan kamu kemarin." Ia menyodorkan plastik belanjaan berisi cokelat dan minuman itu. Kemarin Zahra menitipkan sebentar sebelum di hukum.

"Makasih." Cuek Zahra. Ia pergi tanpa pamit pada ustadzah Hanum.

Ustadzah Hanum hanya menggelengkan kepalanya.

*****

Saat Zahra ingin ke masjid untuk duduk, ia akhirnya menemukan orang yang dari tadi ia cari, yang tengah sibuk memainkan laptop. Pasti banyak tugas.

Zahra memang suka duduk atau pun tiduran di masjid, katanya adem, nyaman, dan tenang.

"Akbar!!." Ia berlari dan menghampiri sang pemilik nama itu. Dan tak lupa juga membawa plastik tadi.

"Akbar, lo ya udah gue cariin dari tadi, eh malah ada disini." Kesal Zahra. Akbar hanya acuh dan terus mengerjakan tugasnya.

"Bar, lo marah ya sama gue?" Tanya Zahra. Akbar hanya diam tak membalas ucapan Zahra.

"Maafin gue ya." Pinta Zahra memelas.

"Mendingan lo pergi." Ucap Akbar ketus.

"Bar, lo ngusir gue." Akbar hanya memutar bola matanya malas.

"Yaudah deh, gue kesini cuma mau minta maaf sama ngasih minuman kemaren ke lo." Zahra menyodorkan botol minuman, namun tidak ada balasan, akhirnya, Zahra menaruh minuman itu disamping Akbar.

"Gue pergi, Assalamu'alaikum." Zahra lergi meninggalkan Akbar.

"Wa'alaikum salam, maafin gue, Ra. Gue gak mau lo dihukum kaya kemaren." Lirih Akbar.

*****

Saat Zahra ingin kembali ke kamarnya, Zahra menghentikan langkahnya, saat anak kecil menganggilnya.

"Tata." Panggil anak kecil berumur 3 tahun.

Zahra membalikkan badannya menghadap anak kecil tadi, kebetulan masjid tadi dekat dengan Ndalem.

ZAHTHAR [END]Where stories live. Discover now