54. Merindukan.

22.3K 1.7K 117
                                    


Happy Reading.
______________

Zahra terbangun dari tidurnya setelah ia bermimpi tentang Mamahnya.

Gus Atthar yang mendengar teriakan Zahra juga ikut terbangun. Gus Atthar yang paham istrinya pasti habis bermimpi. Ia bangun dari ranjang dan mengambil minum untuk istrinya.

"Minum dulu." Zahra mengambilnya dan meminumnya sedikit.

"Mau cerita?" Tanya lembut Gus Atthar.

"Aku mimpi Mamah senyum lihat aku Mas. Aku lihat juga Mamah cantik banget, Mamah nggak kelihatan seperti orang sakit." Zahra menceritakan mimpinya.

Gus Atthar tersenyum mendengarkan cerita Zahra. Ia harap itu adalah Arumi dan mimpi dari Allah bukan mimpi dari setan.

"Mamah juga bilang katanya 'Mamah kangen sama Papah dan Fira' aku nggak ngerti maksudnya apa."

Gus Atthar membawa Zahra ke dalam dekapannya, Zahra bersandar pada dada suaminya.

"Aku takut, Mamah juga bakalan bawa Papah sama Fira, Mas." Cicit Zahra.

"Kamu jangan pikirin ya. Urusan nyawa sudah ada yang mengatur. Entah saya atau kamu duluan juga nanti akan sama seperti Mamah."

*****

5 hari kemudian.

Hari ini akan diadakan acara wisuda tahfidz. Setelah beberapa acara berlangsung, sekarang giliran pemasangan Mahkota untuk para orang tua.

Zahra memasangkannya pada kepala Adam. Zahra meneteskan air matanya saat memasangkan mahkota, teringat betul saat Arumi mengatakan ingin dipasangkan mahkota olehnya.

Adam memeluk tubuh Zahra. Ia sangat bangga pada anaknya. Anak yang selama ini ia besarkan dengan penuh cinya bersama istrinya sekarang sudah besar. Bahkan tanggung jawabnya sudah beralih pada suaminya.

"Papah bangga sama kamu, Nak. Papah juga yakin, Mamah disana bangga melihat putri manjanya selesai hafalannya."

"Papah mohon sama kamu, jaga hafalan ini. Banyak yang ingin berada diposisi kamu. Mamah pasti menunggu kamu memasangkan mahkota yang lebih indah nanti." Lanjut Adam.

Zahra mengelap air mata dipipi adam.

"Terima kasih Papah. Selain Mamah, Papah dan Fira juga selalu dukung Zahra. Atas doa kalian Zahra bisa di posisi ini. Terima kasih. Zahra akan jaga hafalan ini. Doakan Zahra terus ya agar bisa mengamalkannya." Ucap lembut Zahra.

Setelah selesai memasangkan mahkota itu, Zahra turun dari panggung dan disambut pelukan hangat dari suaminya.

"Mas bangga sama kamu sayang."

Gus Atthar mengecup kepala Zahra lembut.

"Mas jangan disini cuimnya, banyak orang loh." Tegur Zahra.

Gus Atthar terkekeh dan melepaskan pelukannya.

"Lupa sayang, disinikan banyak yang jomblo."

Fira dan teman-teman Zahra menghampirinya dan memberikan selamat. Siapapun pasti bangga pernah kenal dengan Zahra.

Banyak yang tak menyangka, seorang Zahra yang dulunya nakal dan bandel bahkan jauh dari agama. Mampu menghafalkan al-qur'an dalam waktu yang bisa dikatakan singkat. Jika Alalh sudah berkehendak, apapun yang jadi penghalang akan kalah dengan kekuasaannya.

*****

Zahra sedang berkumpul di ndalem beserta keluarganya dan keluarga Gus Atthar.

ZAHTHAR [END]Where stories live. Discover now