29. Hadiah Ulang Tahun

881 131 12
                                    

Jangan lupa buat follow putrijng_ dulu ya.

Follow Instagram aku @ putrijng_ dan @ wp.putrijung
Dan Instagram roleplayer
@ jovano.niel dan @ jevano.riel

Happy Reading
.
.

(Sebelum itu, aku saranin kalian sambil dengerin lagu Runtuh - Febby Putri ft Fiersa Besari. Biar lebih ngefeel aja gitu)
.
.

"OM DANU..."

Suara bariton dari seorang pria itu terdengar sangat jelas dari arah pintu utama. Dia adalah Jeff, kakak sepupu Jovan dan Jevan yang juga merupakan keponakan dari ayah. Untung saja Jeff datang di waktu yang tepat sebelum Jovan benar-benar di buat kehilangan nyawanya oleh aksi bejat ayahnya sendiri.

Jeff pun langsung menghampiri mereka, lebih tepatnya ke arah Jovan untuk membantunya bangkit dari lantai itu. Saat Jovan sudah berdiri, Jeff masih memegangi Jovan agar ia tidak terjatuh lagi ke lantai.

"Om apa-apaan sih, kenapa Om malah mukul Jovan?" tanya Jeff dengan sedikit emosi karena ia tak habis pikir dengan om nya itu. Tak ada habis-habisnya menyiksa Jovan sejak dulu.

"Kamu jangan ikut campur ya Jeff!" seru Ayah sembari menunjuk Jeff.

"Aku ga bisa diem aja liat Om mukul Jovan kayak gini. Bertahun-tahun aku selalu liat Om siksa Jovan terus. Jovan itu anak Om kalau Om lupa, tapi kenapa Om selalu siksa dia?"

"Lebih baik kamu pergi dari sini. Ngapain kamu ada di sini?"

Jeff melepaskan tangannya yang memeluk Jovan dari samping. "Aku tadi ke sini karena aku mau kasih ini buat Om. Di rumah aku habis ngadain syukuran karena Rani hamil. Tapi aku malah lihat Om yang lagi asik siksa Jovan kayak gini."

"Kalau begitu, lebih baik kamu pergi dari sini!" usir Ayah pada Jeff.

"Ngga Om, aku ga bakalan pergi sebelum Om mau berhenti siksa Jovan."

"Jangan menentang saya kamu. Kamu lupa, siapa yang udah bantu kamu dulu? Hah?"

"Ngga Om, justru aku ga bakalan pernah lupain kebaikan Om yang udah mau nampung aku di sini dan bantu aku buat menyelesaikan pendidikan aku. Dulu aku juga masih diam saat Om siksa Jovan. Tapi sekarang, aku ga bisa diam lagi Om. Aku pikir, setelah aku keluar dari sini, Om bakalan berubah, tapi ternyata tidak. Hati nurani Om di mana? Jovan ini anak Om."

"Diam kamu Jeffrey. Keluar kamu sekarang dari rumah saya!"

"Aku bakalan pergi tapi Jovan ikut sama aku."

"Terserah kamu. Bawa aja sana dia, saya tidak peduli. Seharusnya dari dulu kamu bawa anak ga berguna itu buat ikut sama kamu." Setelah mengatakan itu, ayah berlalu begitu saja menuju kamarnya meninggalkan semua orang yang masih berada di sana.

"Beresin barang-barang lo kita pergi dari sini!" seru Jeff pada Jovan. Jovan langsung menganggukkan kepalanya dan pergi ke kamarnya untuk membereskan pakaiannya yang akan ia bawa untuk tinggal di rumah Jeff.

Jevan yang masih berdiri di sana pun langsung pergi ke kamarnya tanpa mengatakan sepatah kata pun pada Jeff. Tapi, langkahnya terhenti ketika Jeff memanggilnya.

"Jevan!" panggil Jeff. Jevan menghentikan langkahnya tanpa membalikan badannya. "Kenapa lo diem aja tadi? Padahal lo liat dengan jelas Jovan yang di hajar habis-habisan sama bokap lo berdua."

"Buat apa gue peduli sama orang yang ga pernah peduli sama gue." jawab Jevan yang kini sudah membalikan badannya, menghadap Jeff.

"Maksud lo?"

Fraternal J&J [END]Where stories live. Discover now