19. Blue Jeans

840 103 6
                                    

Hi, makasih banyak buat kalian yang masih setia di cerita ini. Aku seneng banget karena cerita ini mulai banyak yang baca.

Oh ya, aku mau tau dong kalian dari mana aja nih sapa tau kita seaskot kan, hehe.

Jangan lupa buat follow ig aku ya (putrijng_ dan wp.putrijung) sama ig nya si kembar juga nih bestie

Jovan (jovano.niel)
Jevan (jevano.riel)

[Happy Reading]
.

Akhirnya, mereka berdua pun sampai di rumah Jevan. Mereka langsung masuk ke dalam dengan membawa beberapa makanan yang sudah mereka beli tadi. Di dalam rumah itu mereka langsung disambut dengan Bibik yang memang sedang membersihkan ruang tamu.

"Aden udah pulang?" tanya Bibik dan langsung diangguki oleh Jevan. "Jovan mana Bik?" tanya balik Jevan. Baru saja Bibik hendak menjawabnya namun, sudah didahului oleh kedatangan Jovan yang sedang menuruni tangga dengan tertatih-tatih.

"I'm coming twin." serunya sembari fokus melihat setiap anak tangga yang ia turuni. Melihat itu, Jevan langsung berlari membantu Jovan berjalan menuruni tangga agar Jovan tidak terjatuh. Sepertinya Jovan tidak menyadari kehadiran Dania di sana.

"Non mau dibuatkan minuman apa?" Tanya Bibik pada Dania.

"Eum ga usah repot-repot Bik. Nanti Biar saya ambil sendiri aja minumannya." jawab Dania.

"Ya sudah kalau begitu, Bibik ke belakang dulu ya Non."

"Iya Bik."

Lalu, Bibik pun pergi meninggalkan mereka dan kembali ke belakang untuk membersihkan area belakang yang belum ia bersihkan.

"Loh, ada lo Dan." ujar Jovan saat sudah berada di dekat Dania.

"Hehe iya Jov. Gimana keadaan lo? Udah mendingan?" Tanya Dania.

"Gue udah ga pa pa kok. I'm a strong boy." jawab Jovan sembari tertawa kecil diselanya.

"Syukur deh. Oh ya, nih tadi gue beliin lo martabak telor, kata Jevan lo suka sama martabak telor " Dania pun menyodorkan kantong plastik bening yang berisikan martabak telor kepada Jovan. Jovan pun langsung menerimanya dengan senang hati karena ia memang sangat menyukai martabak telor selain cilor Mang Ucup dan sate padang.

"Thanks ya Dan."

Sedangkan Jevan, ia sedang menyiapkan piring untuk meletakan sate padang yang sudah ia beli tadi untuk Jovan. Jovan dan juga Dania berjalan menghampiri Jevan dengan Dania yang membantu Jovan berjalan. Dania pun langsung membantu Jevan untuk membuka makanannya. Sedangkan Jovan hanya duduk melihat keduanya sedang membukakan makanan untuknya.

"Lo tau, gue dari tadi udah laper banget nunggu lo balik." ujar Jovan sembari menyomot satu tusuk sate dan langsung memakannya.

"Ya lo kenapa ga makan duluan, kenapa harus nungguin gue? Kan ada Bibik juga di rumah." jawab Jevan dengan santainya seraya sibuk membuka bungkusan sate itu.

"Dasar ga peka." kesal Jovan. Padahal kan maksudnya, ia ingin makan bersama kembarannya. Sepertinya Jovan lupa bagaimana sifat Jevan.

"Ga jelas lo."

Lalu, mereka pun melanjutkan acara makan mereka.

Fraternal J&J [END]Where stories live. Discover now