21. Jangan sakit

1.5K 134 5
                                    

Saya akan terus mengingat kan kalian untuk vote dan komen di setiap paragraf nya ya teman-teman. Follow juga putrijng_ bagi yang belum follow ya.

✨Happy Reading✨

Parkiran SMA Garuda tidak pernah sepi oleh para siswa yang tengah asik nongkrong di atas motor mereka sembari menunggu bel masuk berbunyi. Seperti yang di lakukan oleh Jovan, Haris, dan juga Nares. Mereka tengah asik mengobrol sembari sesekali menggoda adik kelas mereka yang lewat sana.

"Btw Jov, lo beneran udah baikan nih?" tanya Nares yang masih cemas dengan keadaan Jovan pasca kecelakaan.

"Gue harus bilang berapa kali lagi sih. Gue baik-baik aja. Liat nih tangan gue udah ga di gendong lagi." jawab Jovan dengan kesalnya. Karena pertanyaan itu sudah yang kesekian kalinya dipertanyakan oleh kedua sahabatnya itu.

Saat ini juga tangan Jovan sudah tidak memakai Arm Sling lagi dan sudah diganti dengan perban elastis.

"Lo ribut lagi sama Jevan, Jov?" Tanya Haris tiba-tiba karena pertanyaan itu belum di jawab oleh Jovan saat di rumahnya tadi.

"Ngga, kata siapa?" Jawab Jovan sembari melihat ke sekeliling area parkiran.

"Terus, kok lo tumben minta jemput gue?"

"Ga ikhlas lo?"

"Kagak anjir. Nanya doang gue."

Lalu, bel pun akhirnya berbunyi. Langsung saja Jovan, Haris, dan juga Nares masuk ke dalam kelas mereka, mengingat pelajaran pertama mereka adalah Mapel nya Pak Wardi. Kalau mereka telat masuk kelas, siap-siap olahraga pagi di lapangan nantinya.

.

"Jovan beneran udah masuk, Jev?" Tanya Dania saat sudah berada di dalam kelas karena saat ia berjalan menuju kelasnya, ia mendengar kabar itu dari para siswa dan siswi di sekolah. Akhir-akhir ini, setiap kelas selalu mendapatkan jam kosong. Karena semua guru tengah sibuk mempersiapkan Ujian kelas 12 yang akan di laksanakan minggu depan.

"Hmm." jawab Jevan dengan deheman.

"Nanti ke kantin yok, Jev. Gue ga pernah liat lo ke kantin." ujar Dania sembari mendekat ke Jevan yang sedang sibuk menulis itu.

Jevan pun menggelengkan kepalanya, menolak ajakan Dania untuk ke kantin. "Engga, lo aja sama Ijal nanti." jawabnya.

"Yah, ayo lah Jev. Gue ga pernah ke kantin bareng lo. Sekali ini aja, gue traktir deh. Ya ya ya?" mohon Dania. Lalu, tiba-tiba saja Ijal datang dan menyerobot ucapan Dania.

"Gue juga ditraktir kali, Dan." serunya sembari duduk dihadapan mereka.

"Kenapa jadi lo yang minta ditraktir. Orang gue mau traktir Jevan bukannya lo." jawab Dania.

"Sekali-kali lah gue ditraktir juga."

Dania mengabaikan Ijal yang memaksanya untuk mentraktirnya juga. Ia beralih kembali pada Jevan yang masih saja sibuk dengan buku-bukunya.

"Ayo lah Jev. Ya ya ya?" mohon Dania lagi. Jadi, mau tidak mau Jevan meng-iya-kan ajakan Dania itu.

"Hmm, ya udah iya."

"Yeah" seru Dania kesenangan karena akhirnya Jevan mau di ajak ke kantin.

Lalu, tiba-tiba ada pengurus OSIS yang datang ke kelas itu untuk memberikan sebuah informasi setelah diadakan Ujian untuk kelas 12 nanti.

"Selamat pagi, Kak!" sapa Malik yang merupakan ketua OSIS yang ada di kelas 11.

"Pagi!" serempak kelas itu menjawab sapaan Fatur.

Fraternal J&J [END]Where stories live. Discover now