8. Mimpi

1K 122 1
                                    

Usai menghabiskan waktu di pantai hingga senja mendatang, Jovan dan Jevan pun memutuskan untuk segera pulang. Kali ini giliran Jevan yang membawa mobil sementara Jovan duduk di sebelah Jevan. Mobil mereka pun sudah melesat pergi meninggalkan area pantai. Ditengah perjalanan, Jovan terus saja berbicara dengan pembahasan yang tidak masuk akal sampai membuat Jevan pusing sendiri mendengarkan celotehan Jovan dan berakhirlah Jevan yang tidak menanggapinya. Ia hanya fokus menyetir karena hari sudah semakin gelap.

"Jev, gue mau tanya." ujar Jovan yang tadi sempat terhenti karena ia habis memainkan ponselnya.

"Dari tadi juga lo nanya-nanya terus tapi semua pertanyaan lo ga ada faedahnya." jawab Jevan tapi pandangannya masih mengarah ke depan.

"Hehe, tapi kali ini pertanyaan gue serius."

"Apaan?"

"Lo suka sama Dania ya, Jev?"

Lalu tiba-tiba...

Ciittt...

Jevan seketika menginjak pedal rem secara mendadak sehingga membuat Jovan hampir terbentur dashboard mobil kalau saja tangannya tidak menahannya.

"Lo kenapa sih, Jev, tetiba ngerem mendadak gini?" tanya Jovan.

"Sorry, tadi ada kucing lewat." jawab Jevan yang berusaha agar tetap santai.

"Mana? ga ada." ujar Jovan sembari celingukan mencari kucing yang di maksud Jevan.

Jevan pun tak menjawabnya dan ia kembali menjalankan mobilnya.

"Jadi gimana, beneran suka?" Tanya Jovan sekali lagi.

"Apaan?"

"Dania. Lo suka kan sama dia?"

"Jangan sotoy!"

"Siapa yang sotoy?"

"Elo lah"

Jovan pun berdecak. "Ck, gue ga sotoy tapi gue ngomong bener klok lo suka kan sama dia? Ngaku!"

"Ngga, gue ga suka sama dia." jawab Jevan sembari melirik kearah Jovan sekilas.

"Yakin? Padahal gue mau bantuin lo buat deketin dia. Ya walaupun gue ga pernah pacaran tapi gue tau cara pdkt an sama cewek."

"Yakin lo ga pernah pacaran?" Kini Jevan balik bertanya yang membuat Jovan agak sedikit kicep.

"Ya, biarpun banyak cewek-cewek yang deketin gue, tapi kan gue ga pernah macarin mereka."

"Emm..."

"Jadi gimana?"

"Dibilang gue ga suka sama dia."

"Beneran? Nanti klok gue gaet lo nangis lagi."

"Apa sih, lebay lo."

"Haha, ya udah lah gue mau tidur aja, ngantuk."

Kan bener dugaan Jevan, pertanyaan Jovan itu ga berfaedah.

Ucapan terakhir Jovan pun tidak Jevan gubris dan ia kembali fokus menyetir.

•••

Hari pun semakin gelap dan dijalan juga sedang macet. Jevan masih terjaga sambil menunggu mobil jalan. Lalu, sampai pada akhirnya, mereka pun lolos dari kemacetan itu dan kembali berjalan dengan lancar. Jovan pun bangun dari tidurnya dan mendapati dirinya ternyata masih berada di dalam mobil.

"Loh, gue kira udah nyampe rumah." seru Jovan dengan suara serak khas bangun tidur.

"Tadi macet."

Fraternal J&J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang