2. Bullying

1.9K 171 4
                                    

Hallo, follow wp aku dulu yuks putrijng_

Follow tiktok disana juga ada spoiler-spoiler dari cerita ini @ wp.putrijung

Follow IG juga @ putrijng_ dan @ wp.putrijung dan IG RP
@ jevan.riel
@ jovan.niel

Ramein kuy cerita ini
.
.
.

Happy Reading

...

Setelah mendengar ucapan dari siswa itu, baik Jovan, Nares maupun Haris langsung bergegas pergi menuju tempat yang di tunjukkan oleh siswa tadi yaitu, di belakang gedung sekolah.

Dan benar saja, di sana sudah ada Jevan yang sudah tersungkur di atas tanah dengan luka di sudut bibirnya. Hal itu langsung memancing kemarahan Jovan. Bagaimana tidak, kembarannya di bully seperti itu, siapa yang terima?

"Woy, lo apain kembaran gue, bangsat!!" seru Jovan dengan lantangnya. Ketiga orang yang sedang menghajar Jevan pun langsung tersentak kaget karena mendengar suara bariton Jovan yang menggelegar itu.

Jovan pun menghampiri mereka dengan Nares dan Haris yang mengikutinya dari belakang.

"Lo apain kembaran gue, Hah?" Tanya Jovan sekali lagi. Ketiganya sudah sangat ketakutan melihat ekspresi Jovan. Sudah tahu takut tetapi malah mencari masalah dengan kembarannya.

Fyi aja, Jovan itu memang di takuti oleh semua siswa yang ada di SMA Garuda. Padahalkan sama-sama makan nasi dan Jovan bukan kanibal, jadi kenapa harus takut kepadanya. Terkadang Jovan juga bingung sendiri, kenapa ia bisa di takuti sama anak-anak di sekolah itu. Apa wajah tampannya tiba-tiba menjadi menyeramkan ketika di hadapan mereka?

"E-engga kok, Jov. K-kita c-cuma bercandaan doang k-kok. Iya ga, Jev?" jawab Dalen dengan terbata-bata. Bahkan, Dalen yang juga sama berandalnya seperti Jovan saja masih takut dengan Jovan.

"Bercanda lo bilang? Coba liat, Jevan ketawa ngga waktu lo bercandain? Lawak lo,"

Dalen dan kedua temannya pun menunduk ketakutan karena wajah Jovan sudah terlihat sangat marah. Lelaki bermata bulan sabit itu mencengkram kuat kerah baju Dalen.

Jovan pun beralih untuk mendekati Jevan, lebih tepatnya ke arah buku yang berserakan di sebelah Jevan. Jovan pun mengambil salah satu buku itu dan melihat isinya. Pelajaran fisika?

"Lo nyuruh Jevan buat ngerjain tugas lo?" Serunya sembari mengangkat salah satu buku tulis bigbos berwarna merah dan ia ayunkan sambil berjalan ke arah Dalen lagi.

"E-engga."

"Engga apa? Ini udah jelas-jelas ada tugas fisikanya, bangsat!" ketiga nya kembali menunduk ketakutan. Jovan melempar buku itu ke dada Dalen yang sedang menundukkan kepalanya.

"Berani banget lo ya nyuruh-nyuruh Jevan buat ngerjain tugas lo. Bahkan gue yang kembaran nya aja ga pernah sampe nyuruh dia buat ngerjain tugas gue. Dan lo, bukan siapa-siapa udah main nyuruh-nyuruh aja."

"Beneran ngga, Jov. Suwer." jawab Dalen dengan mengacungkan 2 jari nya (✌️)

"Suwer suwer. Jev, jujur sama gue mereka nyuruh lo buat ngerjain tugas mereka?" Kali ini pertanyaan itu ia tujukan pada Jevan yang sedang berdiri di tempat ia terjatuh tadi.

Fraternal J&J [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang