20. Tuhan adil atau tidak?

989 123 3
                                    

Jangan lupa vote and komen nya ya bestie. Dan juga follow me putrijng_

Dan juga follow ig :
putrijng_
wp.putrijung
jovano.niel
jevano.riel

✨Happy Reading✨

Hari ini, Jovan masih belum masuk sekolah. Tentu saja Jevan lah yang masih melarangnya untuk masuk sekolah karena Jovan masih belum sembuh total. Tapi, hari ini Jovan tidak akan berdiam diri di rumah. Ia harus pergi ke suatu tempat untuk menemui seseorang karena mereka sudah berjanji untuk bertemu. Tentu saja ia tidak memberitahu Jevan kalau ia akan pergi. Jika Jevan tahu, ia pasti akan melarangnya untuk pergi. Jovan juga harus bisa meyakinkan bibik agar ia bisa menjaga rahasia kalau Jovan pergi. Ia hanya pergi sebentar tidak akan lama.

Untung saja bibik mau di ajak kerja sama walau bibik sempat melarangnya untuk pergi tadi.

Jovan pun pergi dengan menaiki taksi online karena ia masih belum bisa mengendarai motor ataupun mobil sendiri. Dari pada celaka, mending cari aman saja. Iya kan?

Lalu, mobil pun berhenti di depan sebuah rumah sakit tempat Jovan dirawat kemarin. Ya, jadi Jovan pergi ke rumah sakit untuk menemui Dokter Rafi tanpa sepengetahuan Jevan karena Dokter Rafi ingin bertemu dengan Jovan. Tadinya, Dokter Rafi ingin bertemu dengan Jevan juga tetapi Jovan melarangnya dan hanya dirinya saja yang pergi untuk menemui Dokter Rafi. Baginya, jika memang ada sesuatu yang sedang ia derita, hanya dirinya saja yang tahu, Jevan tidak boleh tahu. Ia tidak ingin membuat Jevan merasa sedih karenanya.

Jovan pun langsung masuk ke dalam rumah sakit itu dan pergi ke bagian administrasi untuk menanyakan keberadaan Dokter Rafi.

"Eum, Sus. Dokter Rafi nya ada ga?" Tanya Jovan pada seorang suster yang berjaga di sana.

"Sebelumnya, apa sudah membuat janji dengan Dokter Rafi, Mas?" Tanya Suster itu balik.

"Sudah Sus."

"Dokter Rafi belum datang, mungkin sekitar 15 menit lagi. Masnya bisa tunggu di sana, nanti kalau Dokter Rafi sudah tiba, saya panggil Masnya."

"Oh, baiklah kalau begitu. Terima kasih, Sus."

"Terima kasih kembali, Mas."

Lalu, Jovan pun duduk di kursi tunggu yang ada di sana untuk menunggu kedatangan Dokter Rafi. Tak lama kemudian, Dokter Rafi pun datang dan langsung mendekati bagian administrasi untuk meminta berkas kepada suster yang ada di sana. Jovan yang melihat Dokter Rafi pun langsung memanggil nya.

"Dokter Rafi!" panggilnys. Merasa namanya dipanggil oleh seseorang, Dokter Rafi pun menengok ke arah sumber suara yang ternyata itu adalah Jovan yang sedang duduk di kursi tunggu.

"Jovan? Kapan sampai nya?" Tanya Dokter Rafi sembari berjalan menghampiri Jovan.

"Baru kok, Dok" jawab Jovan yang sudah bangkit dari duduknya.

"Saya minta maaf ya karena sudah membuat kamu nunggu lama."

"Iya ga pa pa kok, Dok."

"Langsung ke ruangan saya aja, ya?"

"Iya, Dok."

Dokter Rafi dan Jovan pun langsung pergi menuju ruangan Dokter Rafi yang berada di lantai dua di rumah sakit itu. Sesampainya di sana, Dokter Rafi langsung menyuruh Jovan untuk duduk. Sementara Dokter Rafi berjalan ke arah mini bar yang memang tersedia di ruangannya. Dokter Rafi mengambilkan minuman di dalam sana. Setelah itu, Dokter Rafi pun ikut duduk.

Fraternal J&J [END]Where stories live. Discover now