11. Murid Baru

817 98 1
                                    

Kini, Jevan sedang berjalan menelusuri setiap koridor sekolah dengan membawa beberapa buku paket yang baru ia pinjam di perpustakaan. Jevan memang begitu, pagi-pagi mainnya udah di perpustakaan. Coba kalau siswa yang lain, pagi-pagi udah nongkrong aja di kantin.

Sesekali, para siswi terpukau dengan pesona Jevan. Kata mereka, makin hari Jevan makin ganteng. Tapi, Jevan tak menghiraukannya dan lanjut berjalan menuju kelasnya.

Saat Jevan ingin berbelok, tiba-tiba ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang dan membuat buku yang ia bawa terjatuh ke lantai. Jevan maupun orang yang menabraknya itu sama-sama berjongkok untuk memunguti buku-buku yang berserakan di lantai.

"Sorry sorry, gue ga sengaja nabrak lo." ujar orang itu sembari membantu Jevan mengambil buku.

"Iya ga pa pa." jawab Jevan. Mereka pun sama-sama berdiri saat buku sudah di terkumpulkan lagi. Lalu, mereka pun saling pandang dan terkejut satu sama lain, karena...

"Jevan?" Sapa orang itu.

"Dania? Kok lo ada disini?" Tanya Jevan. Dan ternyata itu adalah Dania. Orang yang baru Jevan kenal beberapa hari yang lalu.

"Iya, hari ini gue mulai pindah sekolah disini." Jawab Dania sembari tersenyum. Manis sekali.

"Oohh"

"Oh ya, ruang guru ada dimana ya Jev?" Tanya Dania.

"Ayok gue anter."

"Thanks ya Jev."

Jevan hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan duluan. Dania pun mengikutinya dari belakang.

.

"Eh eh, lo berdua tau ga? Ada murid baru di kelas IPA, di kelasnya Jevan." seru Haris dengan hebohnya.

"Biasa aja kali, ga usah heboh gitu." ujar Jovan yang sedang bermain game bersama dengan Nares.

"Tapi, nih anak baru menih geulis pisan euy." Seru Haris lagi.

"Secantik apa sih emang." ujar Nares yang sedari tadi diam sembari bermain game.

"Ya cantik deh pokoknya. Tapi masih cantikan Neng Adel gue sih. Eh sebelas dua belas deng." jawab Haris.

"Gimana sih, plin plan amat." ujar Jovan tapi matanya masih fokus di layar ponselnya karena serius bermain game. "Res, tolongin gue. Lo dimana."

"Bentar-bentar, gue juga lagi kena serang nih."

"Ah, anjir kalah gue." gerutu Jovan lalu ia pun meletakan ponsel nya karena kesal.

"Eh eh sialan, mati gue." gerutu Nares juga.

"Lo tau dari mana ada anak baru?" Tanya Jovan pada Haris. Kini dengan menatap Haris, tidak seperti tadi yang fokus di layar ponselnya.

"Lo lupa siapa gue? Gue Haris Nugraha, si sejuta info baik didalam sekolah maupun di luar sekolah." jawab Haris dengan bangganya sembari menepuk dada.

"Kalau soal gosip paling nomor satu, coba kalau pelajaran. Nomor satu juga tapi dari belakang." cibir Nares.

"Biarin. Nanti gue tunjukin deh yang mana orangnya." ujar Haris lagi.

Jovan dan Nares hanya menganggukkan kepalanya dan mengiyakan agar Haris senang.

°°°

Didalam kelas 12 IPA 1, tampak sangatlah gaduh. Ada yang kejar-kejaran karena saling jahil, mengobrol, dan berbagai macam dilakukan dikelas itu. Sampai-sampai mereka pun tak sadar kalau guru sudah masuk ke dalam kelas itu. Tapi guru itu seperti membawa seseorang yang tampak asing dibelakangnya.

Fraternal J&J [END]Where stories live. Discover now