82. Bersandiwara

1.2K 239 120
                                    

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Drive by Miyeon
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

Evelin berjalan cepat menuju penginapan Flora. Kepalanya celingak-celinguk mengawasi sekitar. Keadaan sangat sepi dan tidak ada yang berjaga di penginapan si tumbuhan. Ia memegang gagang pintu lalu menggerakkannya ke bawah.

Terkunci.

Lalu gadis itu berjalan memutar. Didapatinya sebuah jendela yang berada di belakang penginapan. Untung saja jendela itu terbuka. Evelin mengintip apa yang ada di dalam.

"Sangat vintage sekaligus menyeramkan," gumamnya. Di dalam penginapan Flora terdapat berbagai benda antik yang menghiasi ruangan itu. Sebuah ukiran indah terpasang dipinggir cermin. Berbagai alat rias tertata rapi yang diyakini oleh Evelin adalah produk termahal dan terlaris di Kawasan Batu Putih. Di sepanjang dinding disana dihiasi oleh berbagai lukisan berkelas.

Gadis bersurai emas melompat masuk ke dalam. Ia mulai mencari barang yang sering digunakan oleh Flora.

"Kira-kira aku harus mengambil apa?" monoton Evelin sembari membuka-buka laci namun tak kunjung menemukan barang yang pas.

Netra honey milik gadis itu berkilat ketika melihat benda yang menarik perhatiannya di dalam laci. Sebuah botol kecil yang memiliki tinggi hanya beberapa centi dengan isi sebuah cairan tidak berwarna. Ia mengambil botol itu.
"Apa ini?" batinnya bertanya-tanya. Evelin memasukkan botol itu ke dalam saku gaunnya. Lalu ia mencari botol yang sama seperti itu. Untung saja ia menemukan botol yang sama di tempat sampah. Ia mengisi botol itu dengan air lalu memasukkannya ke dalam laci sesuai semula.

Evelin menatap sebuah sisir yang tergeletak di atas meja. Ia mengambil sisir itu. Lalu mengambil beberapa helai rambut peach milik Flora yang tertinggal disana.
"Bila rambut ini ku bawa ke dunia modern maka bisa jadi aku menemukan keturunan Flora," batinnya sembari memasukkan rambut milik Flora ke dalam sakunya.

Setelah itu Evelin kembali mendekati jendela untuk ke luar dari sana.

BRUUK

Gadis bersurai emas terhampar di lantai marmer penginapan milik Flora. Ditatapnya seorang lelaki yang jatuh diatasnya. Kebetulan sekali lelaki itu juga menatapnya. Mereka berdua bertatapan cukup lama.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Evelin pada akhirnya.

Pria itu menatap netra honey milik Evelin yang indah. Ia tak menyangka bisa bertemu lagi dengan gadis itu secepat ini.
"Aku mencarimu," katanya sembari menyelinapkan anak rambut Evelin ke belakang telinga.

"Biasanya kalau habis gini terus kissing," batin Evelin sudah bersiap-siap apa yang akan terjadi dengannya. "Lalu kenapa kau masuk ke dalam penginapan Nona Flora?" tanya Evelin.

Pria itu menatap Evelin dalam yang masih berada dibawahnya. Entah kenapa ia merasa bahwa gadis bersurai emas benar-benar membuat jantungnya berdetak tak karuan. Padahal sebelumnya ia tak pernah merasa seperti itu bila dekat dengan gadis manapun. Namun detik selanjutnya ia sadar, dirinya langsung bangun berdiri. Hal itu membuat Evelin sedikit kecewa.

"Aku yang harus bertanya kenapa kau bisa berada disini," ketusnya dingin sembari mengulurkan tangannya untuk membantu Evelin berdiri.

Gadis itu menerima uluran tangan dari pria didepannya.
"Nona Flora menyuruhku untuk mengambilkan barangnya, jadi aku harus kemari,"

"Dia dan Nona Flora seringkali terlibat perselisihan. Sungguh sandiwara yang bagus," batin pria bertopeng hitam itu.

"Lalu untuk apa kau mencariku?" tanya Evelin. Ia menduga bahwa Rogers ingin bertemu dengan Flora untuk mendiskusikan batu merah dan buah duri.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang