07. Palvilum Lotus

5.7K 785 8
                                    

Fake Villainess update guys!
Mana suaranya?!
Vote dan coment nya ditunggu lho wkwk

👑👑👑

EVELIN POV

Selesai berbicara dengan Mick, aku mencari kamar yang kosong untukku tidur nanti. Aku terus berjalan hingga sampai ke ujung timur istana. Disana terdapat sebuah palvilum. Tapi aku tak tahu nama palvilumnya. Lupakan saja, itu tidak terlalu penting.

Aku memasuki kamar yang terdapat di palvilum itu.
"Apakah ini memang kamar?" aku melongo menatap kamar yang begitu besar dengan warna emas yang dominan. Aku berjalan ke arah meja yang berada di kamar itu. Meja itu dilapisi oleh emas.

"Kenapa orang kuno sangat kaya?" aku mengambil sisir rambut yang terbuat dari emas. "Tapi ini kamar siapa? Tidak ada orang disini, itu berarti aku boleh tidur disini,"

Aku menghempaskan badanku di kasur kuno itu. Ah sangat sakit, walaupun orang kuno kaya tetapi kasur mereka tidak seempuk kasurku yang berada di apartemen. Tapi tidak masalah, yang penting aku mendapatkan kamar untuk tidur.

Aku memenjamkan mataku tetapi aku tidak bisa tertidur. Biasanya aku akan tertidur jika sudah membaca cerita di wat*pad, tapi sekarang aku tidak bisa melakukannya lagi huh. Aku memutuskan untuk menatap pemandang belakang istana dari jendela kamar itu. Ternyata dibelakang istana adalah sebuah bukit dengan banyak pohon yang menjulang tinggi.

Malam ini bulan bersinar sangat terang, entah kenapa aku sangat merindukan duniaku. Dulu dijam-jam seperti ini aku masih sibuk syuting. Jadwalku sangat padat karena harus menghadiri berbagai wawancara dan acara tv show. Namun sekarang sudah tidak lagi, aku berada di dunia yang berbeda. Bahkan aku tak tahu bagaimana caranya untuk kembali ke duniaku.

SREEK SREEEK

Bunyi apa itu? Aku otomatis mengendarkan mataku.

SREEK SREEEK

Sepertinya ada seseorang selain aku di kamar ini. Aku mendekati sumber suara itu. Aku berjalan menuju sebuah almari kayu. Bunyi itu berasal dari sana. Apakah itu tadi tikus?

Aku membuka pintu almari itu.

"Kau?" aku menatap seseorang yang kini berdiri didepanku.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku... Evelin memberi hormat kepada putra mahkota. Semoga putra mahkota diberikan seribu kehidupan,"

"Bangunlah, jawab pertanyaanku,"

"Aku akan tidur di kamar ini,"

"Jadi kau ingin tidur bersamaku?" Lieven menaikkan satu alisnya.

Untung saja kau tampan Lieven, kalau tidak mungkin kau sudah ku tampol.

"Sepertinya kau memilik kamar sendiri. Alangkah lebih baiknya jika kau tidur dikamarmu sendiri,"

Lieven tidak menanggapiku, dia menutup pintu almari. Setelah itu ia berjalan ke arah meja belajar yang terletak tak jauh dari ranjang. Pria bersurai perak itu mulai sibuk membaca beberapa surat yang terletak diatas meja itu.

"Apa yang kau lakukan? Bukankah kau memiliki tugas sendiri di meja belajar kamarmu untuk memberantas kaum penyihir?" aku menyenderkan tubuhku di almari tadi. Aku sangat tahu bahwa kesibukan Lieven adalah memberantas kaum penyihir yang menghianati kerajaan.

Lieven tertegun menatapku. Apakah aku salah bicara? Tidakkan? Tetapi kenapa dia menatapku dengan sangat tajam. Seakan-akan dia adalah kucing yang melihat tikus.

Fake Villainess Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora