67. Tekad

1.7K 316 36
                                    

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 All Night by Astro
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

Di malam tanpa bintang, cahaya rembulan tertutupi oleh awan. Salju turun begitu cepat, hingga rasa dinginnya menusuk tulang. Seorang pria bersurai biru tua sedang mengantri di sebuah toko kue hangat. Di malam yang dingin seperti ini memang sangat cocok menikmati roti ataupun kue hangat.

Pria itu membeli satu croissant yang baru saja dipanggang. Mencium bau croissant itu membuatnya tergiur untuk memakannya. Namun ia menelan keinginannya itu. Ia berjalan cepat melewati gang yang sempit. Lalu berbelok ke kanan hingga menemukan jalan setapak di pinggir hutan. Pria itu berjalan menyusurinya. Lalu ia terbang ke atas dahan pohon. Netranya yang indah meneliti sesuatu yang berada didepan. Setelah mengetahui kondisi disana, ia melompat ke dahan lain. Itu terus berlangsung tanpa mengeluarkan bunyi apapun hingga orang-orang yang berada dibawahnya tak mengetahui keberadaannya. Lompatannya berhenti di sebuah pohon apel.

Bibirnya tersenyum tipis.
"Apakah peri kecilku sudah tidur?" gumamnya sembari membuka jendela yang tidak terkunci.

Gelap.
Itulah yang pertama kali memasuki netral indahnya. Bahkan tak ada cahaya lilin yang menerangi kamar itu. Pria bersurai biru tua itu melompat masuk ke dalam penginapan Evelin. Namun tidak ada satupun orang disana. Sebenarnya dimana peri kecilnya itu?

Ia hendak keluar dari penginapan itu namun sebuah percakapan diluar menghentikannya.
"Apakah kau yakin nona Evelin benar-benar diserang oleh seseorang lalu diculik oleh orang yang berbeda?" tanya prajurit kepada rekannya. Mereka sedang berpatroli.

"Aku yakin, banyak orang yang mengatakan begitu,"

"Lalu bagaimana dengan pelayan pribadinya? Dia melihat semuanya bukan?"

"Ya, aku dengar dia dimasukkan ke dalam penjara bawah tanah,"

"Sungguh malang nasibnya,"

Harley mendengarkan percakapan itu dengan jelas. Jadi peri kecilnya terluka lalu diculik? Siapa yang telah berani melakukannya?

Dengan cepat Harley pergi dari penginapan itu. Ia menyusup masuk ke dalam penjara bawah tanah. Keamanan istana memang sangat ketat, namun berkat dari sihirnya, ia bisa melewatinya.

Kaki jenjangnya berjalan menuruni tangga yang cukup dalam. Ia mengeluarkan api dari jari telunjuknya sebagai penerang.

Di tempat yang tak jauh darinya, ada seorang gadis bersurai merah yang sedang menangis sembari memeluk lututnya. Kondisi gadis itu cukup memprihatinkan walaupun dirinya tidak mendapatkan kekerasan. Namun berada di tempat yang gelap seperti itu bukanlah kebiasaannya. Surai merahnya berantakan, gaunnya terlihat kotor, bahkan bagian atas gaunnya sudah basah akibat air matanya yang terus turun. Ia sangat menghawatirkan nonanya. Bagaimanapun ini adalah kesalahannya karena tidak memerhatikan nonanya. Bunyi langkah kaki dari seseorang membuatnya tersadar. Gadis itu menatap orang yang datang. Seorang pria bertubuh tegap gagah mendekatinya. Pria itu memiliki sebuah cahaya di jari telunjuknya yang dapat membuat Bella melihat dengan jelas wajah orang itu. Bella sontak membulatkan matanya ketika tahu siapa orang itu.

"Katakan siapa yang telah membawa pergi peri kecilku Evelin," tanya Harley tiba-tiba.

Bella menelan salivanya, apakah tuan muda dari bangsa penyihir juga akan menangkap nonanya?

Tidak! Bella tidak boleh mengatakannya kepadanya. Bila ia mengatakannya maka nonanya bisa saja dalam kondisi yang lebih berbahaya.

Melihat bagaimana gadis bersurai merah itu tetap diam, Harley berjongkok didepannya.
"Aku tidak akan melukainya, aku akan membawanya kembali," ucapnya serius.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang