51. Menyelidiki

2.2K 324 19
                                    

Jangan lupa vote dan coment guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Re-bye by Akmu
Happy reading readers termwah!

👑👑👑

Rogers Domany, pria bertopeng itu duduk santai di kursi goyang. Ia tak pernah membuka topeng itu sejak usianya 10 tahun. Kenapa? Karena ia ingin menjadi sosok yang misterius.

Bola mata merahnya menyorot dengan tajam ketika seseorang yang ia percayai memberikan laporan.

"Saya memberi hormat kepada putra mahkota semoga selalu diberikan kemuliaan," ucap pria itu membungkuk 90° di depan Rogers.

"Bangun, katakanlah Arlen,"

Arlen, pria bersurai biru kehitaman itu kembali menegakkan tubuhnya.
"Sepertinya memang benar Nona Flora memiliki dendam pribadi pada Nona Evelin. Dulu Nona Evelin selalu menganggu Nona Flora karena mendekati Putra Mahkota Lieven. Namun akhir-akhir ini sifat Nona Evelin berubah," jelasnya.

"Sudahi menyelidiki tentang itu. Lalu bagaimana dengan seorang pemuda itu?"

"Saya belum bisa menemukan pemuda itu tuan," Arlen menunduk takut. "Maaf jika saya lancang tuan, kenapa tuan tidak langsung menangkap pemuda itu pada saat itu?"

Rogers menatap Arlen tajam. Alasan kenapa dirinya tak menangkap seorang pria yang menguping dirinya bersama Flora adalah karena ia tak ingin Flora melihat dirinya menghabisi seorang pemuda yang tak memiliki energi dalam. Sudah dipastikan pemuda itu tak menguasai ilmu bela diri.
"Terus cari tahu tentang dia. Lalu bawa mayatnya dihadapanku. Aku tak akan membiarkan seseorang mengetahui rencanaku bersama Nona Flora," titah Rogers.

"Baik tuan,"

Rogers tersenyum miring setelah kepergian Arlen. Sebentar lagi ia akan menguasai dunia ini dan semua orang akan tunduk padanya.

***

"Saya memberikan hormat kepada putra mahkota semoga diberikan seribu kehidupan," ucap Luke menunduk di samping Lieven yang sedang berlatih memanah.

Lieven melepaskan anak panahnya tepat sasaran. Lalu pria itu berbalik menatap Luke.
"Apa yang kau dapatkan?"

"Telah banyak penguasa ataupun bangsawan yang datang ke Kerajaan Stevonia untuk mencari Bunga Kemurnian tuan. Mereka menggunakan alasan ingin berlibur di kerajaan ini agar bisa masuk dengan mudah," jelas Luke.

Lieven menaikkan satu alisnya. Lalu sudut bibir kanan milik pria itu tertarik ke atas.
"Lalu apakah ada hal yang lain?"

Ini?
Luke sebenarnya tidak kaget melihat reaksi tuannya, karena selalu saja begitu. Tapi ini adalah masalah yang besar. Bagaimana bisa putra mahkota sesantai itu?

"Tuan Muda Keith sudah kembali tuan. Namun ia belum bisa menemukan dalang dibalik pemberontak ujung barat. Duke Bextor juga sudah kembali, menurutnya pemberontak di bagian selatan adalah seseorang yang berasal dari luar Kerajaan Stevonia,"

Lieven mengerti, mereka membuat skema pemberontakan agar Kerajaan Stevonia difokuskan pada pemberontak itu sehingga lupa akan Bunga Kemurnian dan lengah menjaga Batu Merah.

"Apakah kita perlu mengeluarkan prajurit bayangan untuk mencari dalang siapa pemberontak itu tuan?" tanya Luke.

"Tidak perlu, kita lihat seberapa jauh mereka akan terus membuat kekacauan," Lieven menatap jauh rimbunan pepohonan. "Bagaimana dengan Evelin?" tanyanya.

"Nona Evelin seringkali keluar dari istana tuan. Dia akan berpakaian seperti seorang pria ketika berhasil keluar dari istana. Nona Evelin kadang sering mengunjungi Penginapan Indah di pasar rakyat," jelas Luke.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang