08. Pemandian Putra Mahkota

6K 755 14
                                    

FAVI UPDATED GUYS!
SEJAUH INI SUKA GAK SAMA CERITAKU?
KOMEN YA READERS TERMUAH

👑👑👑

Sinar mentari menyinari wajah gadis bersurai emas. Gadis itu mulai membuka matanya. Ia bangun dari ranjang dengan malas. Ia menatap pemandangan luar dari jendela kamar. Ternyata saat ini tak bisa dikatakan pagi lagi, terbukti dengan cahaya matahari yang sudah menyinari semua pohon di belakang istana. Itu artinya Evelin bangun siang.

"Kenapa siangnya sangat cepat? Padahalkan aku masih ngantuk," monotonnya berjalan ke arah meja rias.

Ia menatap pantulan dirinya yang berada didalam cermin.
"Evelin ini walaupun belum mandi namun masih saja tetap cantik," pujinya sembari menyisir rambutnya yang berwarna emas itu.

Evelin keluar dari kamar itu. Ketika ia sudah berada di depan kamar, dirinya disambut oleh dua pelayan wanita. Satu pelayan memiliki tai lalat di hidungnya. Pelayan yang satunya lagi sudah cukup tua, terbukti dari sebagian rambutnya yang berwarna hitam sudah memutih.

"Kami memberi hormat kepada Nona Evelin, semoga nona diberikan seribu kehidupan," dua pelayan wanita itu menundukkan badannya di depan Evelin.

"Bangunlah, apa yang kalian berdua lakukan disini?"

"Kami diberi tugas oleh ibu suri untuk melayani nona," jawab pelayan tua.

"Apa yang sedang direncanakan oleh rubah tua itu? Sepertinya di novel tidak ada adegan Evelin bertemu dengan dua pelayan ini," batin Evelin. "Aku akan segera pulang, jadi kalian tak usah repot-repot melayaniku,"

"Kami tak bisa membantah perintah ibu suri nona," pelayan yang memiliki tai lalat.

"Baiklah, lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?"

"Nona harus mandi sekarang," pelayan tua

"Aku akan mandi sendiri di pemandian milik putra mahkota,"

Dua pelayan yang bertugas untuk melayani Evelin mendadak melongo ketika mendengarkan ucapan dari Evelin. Pasalnya putra mahkota tak suka jika sesuatu miliknya disentuh oleh siapapun. Sejujurnya dua pelayan itu juga kaget ketika tahu bahwa Evelin semalam tidur di kamar Lieven.

"Tapi nona, putra mahkota tak suka jika-"

"Aku tau bahwa putra mahkota tak suka jika miliknya dipakai oleh orang lain," potong Evelin.

"Maafkan saya nona,"

"Aku memaafkanmu, tinggalkan aku sekarang disini," perintah gadis bersurai emas.

"Maaf nona, kami tak bisa membantah perintah ibu suri nona,"

"Lalu kalian membantah perintah putri pertama dari Duke Bextor? Apakah kalian bersedia menerima hukuman?"

"Kami bersedia menerima hukuman asalkan kami tak membantah perintah ibu suri," kata pelayan tua dengan mantap.

"Dasar pelayan bodoh, bersedia berkorban demi seseorang yang menganggapnya hanya sebagai anjing pesuruh. Ibu suri ternyata kau sangat pandai dalam menjinakkan seseorang," batin Evelin. "Kali ini aku tidak akan menghukum kalian. Dimana ibu suri sekarang?" Evelin ingin menemui ibu suri agar tak menganggunya dengan mengirimkan dua pelayan yang setia itu.

"Menjawab pertanyaan nona, ibu suri sedang menonton para pangeran yang sedang berlatih memanah,"

Evelin lupa bahwa seusai sarapan pagi, ibu suri, permaisuri, dan para selir akan menyaksikan para pangeran yang sedang berlatih memanah, berpedang, ataupun berkuda. Itu sudah menjadi rutinitas wanita di istana.

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang