Pemilik Kewarasan

Start from the beginning
                                    

Ke esokan harinya, setelah terus berusaha berpikir positive, akhirnya kongpob putuskan menghubungi salah satu sahabat arthit yaitu knot.

"Halo phi knot" kata kongpob setelah knot menerima panggilan telfon nya.

"Kong, apa kabar?" jawab knot.

"saya baik phi, kalau boleh tau, apa phi arthit bersama phi?" tanya kongpob.

"Arthit? Tidak Kong, sudah lama kami tidak jumpa, kenapa Kong?" jawab knot.

"Hmmm..saya tidak bisa menghubungi phi arthit dari kemarin phi, saya pikir sedang bersama kalian phi" kata kongpob menahan rasa panik di hatinya.

"Kemarin? Aku coba hubungi atau nanti aku cari dia ok, jangan panik, tenang ok Kong, nanti aku kabari" jawab knot.

"Terimakasih phi, tolong bantu saya phi" kata kongpob lalu akhiri pembicaraan mereka.

Kongpob masih terus berusaha menghubungi arthit, tapi nomer nya masih tidak aktif, semua chat nya tidak terbaca oleh arthit.

"Phi dimana?"
"Lagi apa phi?"
"aku punya salah apa?"
"Phi sudah makan?"
"Phi sedang hukum aku ya?"
"Phi.."
"Phi arthit.."
"sayang.."

Dan banyak lagi chat yang kongpob kirimkan ke arthit, gambarkan kepanikan nya.


Dengan menarik nafas dan mengusap setetes airmata yang jatuh, kongpob dengan segera mengambil passport dan dompet nya lalu melangkah dan putuskan untuk ke bandara hari itu juga dan terbang kembali ke arthit nya.

Dengan hanya membawa baju di badan, handphone dan passport, kongpob pun terbang tanpa perdulikan apapun lagi, karena ada sebuah perasaan yang tidak bisa dia jelaskan dalam hati nya tentang arthit.

Sepanjang penerbangan pun, kongpob hanya mampu menatap langit malam yang terlihat dari jendela pesawat sambil sesekali memainkan cincin di jari nya, cincin yang sama diberikan pada arthit sebelum dia berangkat dulu.

Perasaan tidak enak dihatinya semakin menjadi, dia merasa panik entah kenapa, hati nya sperti merasakan sakit dan sesak, kongpob memandang foto arthit di handphone nya dan tanpa dia sadari, air mata nya menetes.

"Phi kenapa? Ada apa dengan mu arthit, kenapa hati ku begini sakit nya" isak kongpob dalam hati.

Rasa kuatir yang memuncak itu bahkan membuat mata kongpob mengantuk dan pejam kan mata.

Tapi pejaman mata itu kembali terbuka dengan panik saat dalam mimpi nya dia melihat arthit menangis meminta tolong tapi tidak bisa kongpob dekati.

Kongpob menarik nafas panjang dan berkata pada dirinya sendiri "hanya mimpi..hanya mimpi...dia pasti baik-baik saja, dia pasti hanya lupa aktifkan handphone nya...ya..ini hanya mimpi"

Begitu pesawat mendarat, kongpob dengan segera keluar dan mulai menghubungi kembali sahabat arthit.

"Halo phi, apakah sudah ada kabar?" tanya kongpob.

"Kamu dari mana saja? Aku berusaha menghubungi daritadi" jawab knot

"Saya sedang dipesawat phi, ini sudah mendarat, saya di disini sekarang, ada kabar apa phi knot?" tanya kongpob cepat.

"Kamu disini? Di thailand? Kalau begitu segera datang ke alamat yang ku chat, sekarang!" jawab knot lalu akhiri pembicaraan.

Dengan segera kongpob buka aplikasi chat nya dan membaca pesan dari knot lalu berlari mencari taxi.

Sepanjang perjalanan, kongpob masih chat arthit, masih terus menghubungi nomer nya tanpa lelah, dia berharap lokasi yang diberikan knot itu hanyalah tempat arthit nya siapkan sebuah prank untuk nya.

Just Another Ordinary Day Where stories live. Discover now