33. Dijebak

27 1 0
                                    

Hai lagi Kaw,

Zii tau ga ada orang di sini, tapi pengen nyapa aja, jaga jaga kalau ada yang datang.

Apa kabar? baik kan?

Udah senyum belum? senyum duluu lah.

Udah senyum belum? senyum duluu lah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa baca sampe AN

Tinggalin jejak dulu dong biar Zii tau kalau ada yang mampir.

Happy reading!!

***

33. Dijebak

Ting! ting! ting!

Bunyi notifikasi yang masuk ke dalam ponsel Kyla berhasil membuyarkan fokusnya pada bibirnya. Iya, gadis itu sejak tadi sibuk sendiri bermain HP di depan kaca wastafel, sambil sesekali melakukan mirror selfie tetapi karena menyadari jam mulai mendekati waktu masuk gadis itu hendak kembali ke kantin.

Tangannya merogoh saku roknya, Kyla kemudian berbalik saat tidak menemui lipbalmnya di dalamnya. Langkahnya berbalik, segera kembali ke dalam toilet mencari lipbalmnya di sekitar wastafel. Seingatnya terakhir kali ia menorehkan isi benda kecil itu kebibirnya di depan cermin.

Setelah menemukan benda itu Kyla pergi dari sana. Di depan toilet Kyla menangkap Retta tengah bersandar di pilar persis di depan pintu toilet. Kyla bersikap acuh tak acuh pada kakak kelasnya yang satu itu.

Kyla sengaja mengambil tangga lain, hendak mengecek apa hanya perasaannya saja atau memang benar Retta mengikutinya. Naik satu lantai, kemudian kembali turun ke lantai bawah.

Menyadari Retta mengikutinya, akhirnya ia berbalik, "Kak lo ngapain ngikutin gue?" tanya Kyla.

Siang itu Retta nampak berbeda, torehan make up yang biasanya begitu kontras dengan wajahnya hari ini tidak ada, hanya garis hitam tipis di atas matanya, serta olesan lip tint tipis. Kyla menyadari ada sesuatu yang berbeda di sana. Matanya tertuju pada gradasi blonde di balik rambut panjang milik Retta yang sepertinya baru-baru saja gadis itu warnai.

"Kak?" panggil Kyla lagi saat tidak mendapatkan respon dari cewek di hadapannya.

Retta merogoh kantong seragamnya, setelah mendapatkan benda yang ia tuju sejak tadi. Jari-jarinya menggulir isi smartphone di genggamannya. Ia berhenti, lalu menatap Kyla sejenak sebelum akhirnya membalikkan layar ponselnya, menunjukkan apa yang sejak tadi ia cari kepada Kyla.

Jarinya menggeser kasar permukaan atas dari benda tipis itu. Menunjukkan satu persatu potretan yang ia dapatkan dari seseorang yang semakin lama semakin cepat, seolah-olah Retta sedang menggunakan semua tenaganya untuk menunjukkan foto-foto itu. Sampai tiba-tiba ia melemparkan ponselnya kuat-kuat ke sembarang arah, menimbulkan suara ricuh saat benda itu mendarat di lantai koridor.

KyleonWhere stories live. Discover now