29. Hujan Malam Ini

19 1 0
                                    

PARAH PARAH! ZII GA UPDATE BERAPA MINGGU YA?!! 

Buat Kaw yang masih baca sampai part ini keren banget sih, sabar banget avv <3

Buat Kaw yang masih baca sampai part ini keren banget sih, sabar banget avv <3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading!

***

29. Hujan Malam Ini

"Bi, Kyla udah sampai?" tanya Laras saat menemui Bi Ines di dapur rumahnya tengah mencuci piring kotor.

"Belum bu," balas Bi Ines. 

Wanita itu baru saja sampai rumah. Ia mengeluarkan botol air dingin dari dalam kulkas lalu menuang isinya ke dalam gelas kaca. Seusai menegak habis air di dalamnya, Laras mengecek benda pipih di tangannya hendak  memastikan apa Kyla mengirimnya pesan atau tidak. Namun gerakan tangannya terhenti saat benda pipih itu mulai bergetar, menampilkan nama Ara di dalamnya.

"Dimana?" tanya Laras lembut namun tetap tersirat rasa khawatir di dalamnya.

"Udah perjalanan kok, tadi udah pesan ojol tapi mogok jadi Ara turun di depan mini market terus ketemu Kak Leon jadi diajakin pulang sama dia," balas Kyla dari sana.

Laras bernafas lega saat mendengar suara putrinya, "kok ga kasih kabar sih?"

"Ya ini Ara ngapain? udah ya bunda gausah khawatir, tuan putri sudah bersama sang kuda. Papay!

Sambungan di putus sepihak oleh Kyla. Disebrang sana ia tengah di landa keheningan karena satu mobil dengan Leon.

"Dicariin ya?"

Kyla mengangguk.

"Sori gue kayaknya salah jalan," ujar Leon fokus dengan jalanan yang cukup ramai di depannya. 

Selain di landa keheningan, Kyla juga sedang di landa ramainya jalanan malam itu. Tidak sampai berhenti tapi kecepatannya hanya 30 atau 40 kilometer per jam dari tadi.

"Hoh gapapa, lagian tadi ini juga gue yang ngeiyain. Padahal bisa nunggu ojol lagi," kata Kyla sedikit menyesal dengan pilihannya.

"Bahaya udah malem naik motor, apalagi lo cewek," balas Leon.

Tiba tiba Kyla teringat ucapan seseorang, orang yang dulu hampir masuk ke dalam dunianya.

"Semua cowok suka bilang gitu ya?" tanya gadis itu  tanpa menatap ke arah kursi pengemudi.

"Mungkin iya, mereka gamau ceweknya kenapa kenapa," balas Leon lugas.

Gadis itu menoleh ke arah Leon, berusaha mencerna ucapan pemuda itu barusan. Itu. 

Degh.

Kyla memalingkan wajahnya yang mulai bersemu ke arah jendela di sebelah kirinya saat sadar maksud perkataan Leon barusan.

Hening kembali datang saat Kyla tidak lagi mau melanjutkan percakapan mereka barusan. Ia melipat kedua tangannya di depan tubuh munglinya, terus menjaga pengelihatannya agar tidak meredup karena kantuk mulai menyerangnya.

KyleonWhere stories live. Discover now