24. Panggilan masuk

17 1 0
                                    

Hi Kaw!

Zi cepet kan upnya 😎

Karena cepat, jadi Kaw harus vote dulu!

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Karena cepat, jadi Kaw harus vote dulu!

Happy reading!

***

24. Panggilan masuk

Jalanan sore itu cukup padat dampak hujan deras beberapa jam lalu yang kini menyisakan genangan air juga awan awan tebal diatas sana.

Motor Kawasaki Vulcan milik Ben melaju dengan kecepatan rata rata mengikuti mobil BMW hitam milik Leon. Setelah pulang dari apartemen miliknya pemuda itu memutuskan untuk mencari tahu siapa lawan ribut Leon akhir akhir ini. Tentunya bersama dengan Vanno di jok belakang sibuk dengan onigirinya yang belum sempat ia makan tadi. 

"Lah, lo mau ikuttin sampe depan rumah?" tanya Vanno saat motor milik Ben mendekati gapura besar perumahan mewah itu. 

"Iya lah," jawab Ben dari balik helmnya.

"Ketauan lah, lo ga liat perumahannya sepi gitu." Vanno memfokuskan pandangannya pada mobil di depan mereka berjaga jaga jika tiba tiba sang pengemudi keluar dari sana.

"Aman," tuntas Ben. Ia mulai menjaga jarak dengan mobil di depannya, namun tetap dengan kecepatan yang sama agar tidak terlihat mencurigakan.

BMW hitam milik Leon akhirnya masuk kedalam pekarangan rumah dengan pagar tinggi berornamen itu. 

"Ga ada apa apa, balik yuk," kata Vanno pada teman di depannya.

Tanpa membalas Vanno, motor itu berbalik, melaju menjauhi rumah Leon. 

"Lo ngerasa ada sesuatu yang aneh gak?" tanya Ben mengajak Vanno memutar otak bersamanya.

Vanno melayangkan pandangan ke belakang, sekitarnya. "Aneh maksud lo? Leon? atau jalannya?" 

"Leon."

"Hmmm, akhir akhir ini Leon jarang ke apart Lo." Hampir, "Dia pasti lagi PDKT sama Kyla! Lo liat sendiri kan kemarin?" Ben hanya menggeleng mendengarnya.

Itu menurut sudut pandang Vanno. Berbeda dengan Ben yang merasa bahwa Leon menyembunyikan sesuatu dari mereka berdua, belum lagi Leon sekarang lebih sering pulang ke rumahnya, bukannya Ia tidak suka, justru ia senang sahabatnya bisa akur dengan keluarganya. Tapi ini bukan seperti Leon yang biasanya.

 Tapi cowok itu juga menyetujui apa yang tadi Vanno bilang. 

***

"Kalian naik dulu deh, Gue mau panggil bibi buat siapin snack dulu." 

Valen menitipkan tasnya pada Kate lalu mempersilahkan mereka ke atas. Siang itu, setelah pulang sekolah, Kyla, Valen, juga Kate akan mengerjakan tugas kelompok mereka yang deadlinenya seminggu lagi. Rajin ya. Padahal sore itu cuaca sedang sangat mendukung untuk tidur siang.

KyleonNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ