26. Sudut pandang lain

14 1 0
                                    

Hai!! Ini last update di 2021 ya!

Sudahi dulu pdktnya, Zi mau ajak Kaw ke kaki konflik. Dikit aja kok.

Happy reading ya!

***

26. Sudut pandang lain

Kyla menggiring langkahnya menuju lapangan indoor lantai satu. Satu buku tugas berwarna cokelat mengisi salah satu tangannya, satunya lagi di biarkan kosong.

Pagi ini tim inti basket putra dan putri akan melakukan persiapan tanding siang nanti di SMA Cempaka. Lapangan indoor sudah di penuhi oleh para peserta.

"Oit!" 

Kyla menolehkan kepalanya ke sisi kiri lapangan, ia menemui Valen sedang melambaikan tangan ke arahnya. Gadis itu tengah menyalin tugas kimia milik Kate, dan sebentar lagi Kyla juga akan melakukan hal yang sama. 

Sembari menyocokkan soal dan jawaban di buku temannya itu, Kyla menyempatkan diri melihat persiapan yang tengah dilakukan oleh tim basket putra. 

Kalau di sekolah lamanya dulu jika ada pertandingan seperti ini pasti para siswa di perbolehkan izin tidak mengikuti pelajaran untuk menjadi tim suporter. Tapi lain hal dengan SMA Penjunjung, tim suporternya di pilih acak oleh guru pembimbing. Kelasnya kali ini tidak beruntung, tidak ada yang ikut menjadi suporter, karena di jam ke tiga akan ada ulangan lisan biologi.

"Tim putri udah?" tanya Kyla setelah melihat beberapa tim putri yang duduk di pinggir lapangan sudah berhiasi peluh, namun ia tidak menemukan Kate.

Valen menutup bukunya, "Lagi break, paling habis ini di panggil lagi sama coachnya," balas Valen lalu melempar pandangan ke bola basket yang kini sedang di oper kesana kemari.

"Yah ga ketemu Kate dong," ujar Kyla. 

"Siapa suruh dateng siang siang." Valen bangkit dari tempatnya kemudian menarik Kyla yang masih duduk di lantai menyalin jawaban. 

Valen mengajak gadis itu ke dalam ruang ganti. Terlihat Kate dengan kaos merah marun dengan lengan di linting sedang bersender di deretan loker berwarna putih, Ia mengipasi wajahnya dengan telapak tangannya, padahal suhu di dalam ruangan ini jauh lebih dingin dari pada di luar.

"Udah nyalinnya?" tanya Kate saat menyadari kehadiran kedua temannya.

Kyla menggeleng, "Ntaran masih nomer dua dua, sabar ya cantik." Gadis itu menggunakan pintu loker di dekatnya sebagai alas, melanjutkan menyalin secepat mungkin.

"Betewe ya Kate, lo kenapa keren banget sih masih bisa ngehandle basket sama tugas yang segebok. Mana enak banget lagi dapet dispen pas tes lisan bio." Kyla mendengus iri, tangannya masih menari di atas lembar kerjanya.

Kate menggelung rambutnya saat ikat rambutnya patah, Ia duduk di sebelah Valen yang asik update status. 

"Bakat gue kali Kyl," jawab Kate asal.

"Hilih," balas Valen remeh. 

Tangan Kyla berhenti, ia menutup lembar kerjanya lalu duduk di lantai menghadap ke arah Valen dan Kate. Sebuah pertanyaan yang sudah ingin ia tanyakan sejak kemarin kemarin tiba tiba lewat di kepalanya. 

"Kalian tau Lyodra?" tanya gadis itu berhasil membuat Valen juga Kate menatap bersamaan ke arah Kyla.

"Lyodra Giantari?" Valen balik bertanya, memastikan.

Kyla mengendikkan bahunya tidak tahu.

Valen berdecak,"Kebiasaan deh, dulu juga nyari cowok ga jelas, cuma jaket navy. TAUNYA KAK LEON!" ucap Valen disusul gelak tawa Kate.

KyleonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang