7. Bunglon

47 6 2
                                    

EYYOOO, I'M BACK!!!!

Nungguin gak?

Sebelum lanjut ke bawah jangan lupa votenya yapss!

Happy reading all!!

***

7. Bunglon

"Mungkin julukan "bunglon" lebih cocok untuknya" -Michkayla Ammara Prahadi

Jam istirahat membuat lorong kelas sebelas menjadi ramai. Siang itu hampir seluruh perhatian terarah pada Valen.

"Emang beneran Kak Ben udah sama Valen??" cibir salah satu murid dengan teman temannya, yang tanpa sengaja terdengan oleh sang pemilik nama.

"Yahh pasokan cogan kelas dua belas berkurang satu dong."

"Demi??"

"Gue kurang tau sih, tapi kayaknya iya." Mendengar hal itu Valen menghampiri mereka.

"Ehh." Ke empatnya segera merubah posisi mereka.

"Kalian kalau gatau apa apa itu diem," ujar Valen memperingati mereka.

"Gue tegasin ke kalian semua, Ben sama gue ga ada apa apa!" ujar Valen mengisi keramaian di lorong itu.

Kyla menyusul langkah Kate yang sudah berhasil membawa Valen keluar dari keramaian itu.

"Keep calm len," pesan Kate.

Valen mengangguk. "Panas, gue mau dinginin badan dulu di perpus, lo berdua kalau mau makan, makan duluan aja gapapa," ujar cewek itu kemudian pergi.

Kyla memandang Kate dengan tatapan bertanya,"Gue gatau juga Kyl," balas Kate.

"Mau makan?" tanya Kate.

Kyla mendongak lalu mengangguk.

Keduanya sudah berada di dalam kantin, kondisinya tidak begitu ramai karena anggota osis dari murid kelas sepuluh dan sebelas sedang melangsungkan pertemuan di auditorium sekolah.

Terlihat seseorang melambaikan tangan dari arah meja yang berada di tengah kantin membuat Kate menghampirinya, dan mau tidak mau Kyla juga ikut.

Meja itu berisi kalangan mostwanted dan Kyla merasa tidak seharusnya dia ada disitu, belum lagi kakak kelas sewot itu-Retta ada di sini dan melayangkan tatapan tidak suka kepadanya. Kyla memindahkan arah pandangnya, mengunjungi satu persatu wajah yang ada di sana. Ada tiga cowok jagoan itu juga ada disini, Kyla menatap kearah Leon, auranya saat di luar dan di dalam sekolah sangat berbeda.

Pemuda itu memang terlihat bersahabat, namun tidak saat Kyla yang memandangnya. Tidak bisa di tebak.

"Valen ga sama kalian?" tanya Vanno.

"Di perpus," jawab Kate singkat.

Kate menatap temannya yang sedari tadi hanya memandang kearah meja. "Lo ga nyaman?" tanya Kate. Karena sebelumnya Kyla pernah memiliki sedikit masalah dengan salah seorang diantara mereka.

"Santai aja kali sama kita," ujar Alan-salah satu dari antara mereka.

Kyla lantas tersenyum simpul. Dan segera melahap nasi goreng pesanannya yang baru saja datang, cewek itu tidak ingin berlama lama di sana.

KyleonHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin