Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Kale turun dari motornya sesaat setelah Kyla turun. Menerima helm pemberian Kyla. Gadis itu tengah mengarahkan netranya pada bangunan besar di depan matanya.
"Ngapain sih Kyl?" tanya Kale.
Dengan ragu cewek itu memajukan ponselnya yang menyala menampilkan histori panggilan. "Bunglon."
"Hah?"
"Bunglon itu Kak Leon," ucap Kyla memberi tahu.
Salah satu alis Kale terangkat, "Lo disuruh mampir gitu?" Kyla menggeleng.
"Tadi dia telepon, waktu Gue angkat.... Gue samar-samar denger suaranya dia, ngeracau, eh ga tahu sih. Bodo ah udah ayo pulang."
Mendengar penjelasan tidak jelas dari Kyla itu membuat Kale mengerti. Ia mengeluarkan ponsel miliknya lalu mengetik sesuatu di sana. Selang beberapa menit, cowok itu membuka gerbang tidak lupa memanggil Kyla untuk ikut bersamanya karena cewek itu terdiam di tempat.
Kyla memandang ke arah pos satpam kosong di sebelah gerbang masuk. Ia berpikir, apa aman? rumahnya yang tidak sebesar rumah Leon saja pakai satpam. Hal itu membuatnya hampir melupakan niatnya ke sini.
"Sekarang gue tanya sama lo, ini kita mau ngapain?" Kyla menambah kecepatan langkahnya agar suaranya terdengar oleh pemuda di depannya.
"Cari Leon," jawab Kale masih membawa langkahnya di atas paving menuju garasi mobil.
Dari langkah milik Kale saja sudah terlihat bagaimana pemuda itu tau tiap sudut bangunan ini. Disaat kebanyakan tamu memilih lewat pintu utama yang jelas jelas terlihat dari gerbang, Kale malah memilih pergi ke belakang.
"Mas." Ibu ibu dengan daster berwarna biru tua dengan motif batik baru saja keluar dari salah satu pintu putih di dalam garasi.
Kale menunduk kecil lalu tersenyum membuat Kyla juga mengikutinya.
"Mau cari Leon ya? tadi Bunga bilang sama saya," kata Bu Karsani.
"Iya,Leon di mana bu?" balas Kale.
"Kayaknya di kamar sih, tadi baru ribut sama tuan," ucap Bu Karsani sedikit berbisik karena melihat cewek yang asing di matanya.
"Ga usah bisik bisik Bu," ungkap Kale, "ini Kyla, dia juga temennya Leon." Pemuda itu menepuk-nepuk pundak Kyla.
Cewek itu tersenyum ramah menunjukkan gigi rapihnya. "Kyla bu." Ia menyodorkan tangannya yang kemudian langsung dibalas oleh Bu Karsani.
