12. A Party?

27 3 0
                                    

Hii kaww...

Bingung mau nyapa gimana lagi,

Seperti biasanyaa jangan lupa ninggalin jejak sebelum baca part ini,

Okeii happy reading!

***

12. A Party?

Lampu lampu kota menemani padatnya jalanan di malam sabtu. Setelah menghadapi jalanan yang ramai akhirnya mobil Leon sampai di sebuah hotel megah di tengah kota Jakarta.

Kyla baru saja mengeluarkan HPnya kemudian menyalakan data selulernya. Banyaknya notifikasi yang masuk membuat ponselnya sedikit mengalami Lag. Ketika membuka aplikasi dengan ikon berwarna hijau Kyla dikagetnyan dengan banyaknya panggilan tak terjawab juga spam chat dari Valen. Tidak hanya dari situ, beberapa panggilan tak terjawab lainnya juga berasal dari aplikasi telepon bawaannya, Line, juga instagram. Tapi semua histori itu terhenti pada pukul enam,dengan chat terakhir di room chat Kate, yang sepertinya juga kerjaan Valen.

"Kak lo duluan aja, gue mau nelfon Valen," ujar Kyla saat sudah berada di parkiran mobil sebuah hotel megah.

"Lo harus masuk bareng Gue, Buat bukti kalo Gue yang bawa Lo kesini,"ucap Leon sambil menggelung sedikit lengan kemejanya.

"Nanti Gue yang bilang ke Valen," balas Kyla. Gadis itu tidak mau ada murid Penjunjung yang melihatnya datang bersama Pemuda yang sedang berdiri di sisi lain mobil.

"Ya udah terserah," tuntas Leon, bukannya masuk ke dalam ia malah berdiri kemudian memandang ke arah sisi lain mobilnya.

Kyla menghubungi temannya yang sejak tadi mengusik hari sabtunya. "Ngapain lo liat liat?" tanya cewek itu ketus ke arah Leon.

Nada panggilan terdengar sampai akhirnya berubah menjadi suara Valen yang lumayan keras karena menyesuaikan dengan kondisi dalam gedung yang terdengar begitu riuh.

"WOY KE BALLROOM UTAMA GUE DI DEKET MEJANYA NADIA, BYEE."

Tuttt....

Lihat bahkan Kyla belum sempat membalas sepatah katapun namun Valen sudah memutus sambungannya. Tidak berlama lama lagi Kyla segera menyeret kakinya ke dalam gedung tanpa memperdulikan Leon yang sepertinya masih mengamati pergerakannya. Berniat mampir ke resepsionis terlebih dahulu untuk menanyakan dimana Ballroom. Namun saat sudah berada di pintu utama gadis itu langsung di sambut baik oleh satpam yang sudah mengetahui maksud dan tujuan Kyla berada di Hotel itu.

Saat hendak berjalan masuk, satpam itu kembali berbalik dan melihat Leon yang sepertinya memiliki tujuan yang sama dengan gadis yang ada bersamanya saat ini. Kemudian tidak mau bekerja dua kali, satpam itu langsung mengajaknya ikut serta dan menunjukkan keberadaan Ballroom.

Pilar pilar sepanjang koridor hotel dihiasi dengan spanduk sedang dengan tulisan juga gambar gambar yang bersangkutan dengan acara Nadia. Menuju ujung koridor terdapat gate yang di hiasi dengan pernak pernik juga bunga dengan nuansa putih. 

"Baru 16 juga gini amat," gumam Kyla kecil nyaris tak terdengar, belum lagi lagu lagu yang mengalun sangat memusingkan kepala sekaligus membuat jantung berdebar. Bukan lagu dangdut ya kaww.

Tugas satpam yang tadi sudah selesai kini keduanya di biarkan di depan ballroom. Saat Kyla hendak berjalan masuk ke dalam pemuda yang datang bersamanya menarik tangan cewek itu. 

"Isi dulu," suruhnya.

"Tapi gue di tungguin Valen," balas Kyla sedikit kencang.

"Selamatt malam! Kalian dari kakak kelasnya Nadia atau seangkatan sama Nadia??" tanya seorang gadis yang tengah menjaga buku tamu, sepertinya dia salah satu teman Nadia,"Kalau kakak kelas bisa isi di sini kalau seangkatan di buku yang ini," lanjutnya bersemangat bak seorang sales yang mengejar klientnya. Bahkan Leon juga Kyla tidak di berikan kesempatan untuk menjawab. 

KyleonWo Geschichten leben. Entdecke jetzt