32. Kate Payah

14 1 0
                                    

Hlaww Kaw!

Apa kabar nih?

Sebelum baca tinggalin jejak dulu dong, kebiasaan nih asal baca terus tinggal.

Happy reading ya!!

Eh btw, senyum dulu dong, ciiiss!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eh btw, senyum dulu dong, ciiiss!

***

32. Kate Payah

Kondisi di dalam kelas XI IPA 5 saat ini begitu hening. Setiap murid yang menghuni mejanya tidak melepaskan pandangannya dari lcd di depan kelas. Seluruhnya berusaha bersikap acuh dengan keadaan di luar kelas yang sudah kembali ramai karena bel pulang sudah berbunyi. Sedangkan mereka masih terjebak di jam terakhir mata pelajaran Sejarah Indonesia.

Mereka baru saja mengusaikan ulangan bab lima sekitar 20 menit yang lalu, dan guru mereka masih mau melanjutkan pembahasan ke bab selanjutnya di sisa waktu yang ada. Mau protes rasanya terlalu buang buang waktu karena Pak Hari-guru sejarah mereka begitu kepala batu.

"Pelajaran kita sampai di sini dulu, tolong sekertarisnya diingat kita sudah sampai slide ppt ke berapa," pesan Pak Hari yang disambut hembusan nafas lega dari seisi kelas.

"Sebelum pulang tolong jawab pertanyaan saya."

Mendengar itu raut-raut malas kembali terbit di wajah beberapa murid di daerah bangku belakang.

"Tadi sudah saya jelaskan secara garis besar bagaimana pendudukan Jepang di Indonesia, walaupun singkat tapi hal itu pasti memberi imbas kepada Indonesia. Dari yang kalian dengar tadi tolong simpulkan dampak-dampaknya di berbagai bidang, beserta poin poin pendukungnya."

Kini seluruh atensi penghuni kelas terarah pada murid paling aktif di sana. Berharap gadis itu segera memberikan jawaban pada Pak Hari dan mereka bisa pulang. Lagian siapa juga yang mau dengerin kalau pematerinya aja dari tadi kaya baca artikel, masuk telinga kanan keluar telinga kiri, masuk engga ngantuk iya.

"Pak, saya mau coba jawab."

Rasa legowo langsung memenuhi ruangan itu saat seorang gadis yang duduk di bangku deretan ke dua paling kiri mengangkat suara.

"Ya silahkan."

"Yang pertama di bidang politik, Jepang memberlakukan kebijakan yang sesuai dengan keinginan Jepang, seperti melarang penggunaan Bahasa Belanda dan mewajibkan menggunakan Bahasa Jepang. Kedua julukan julukan di tiap bagian seperti desa, kecamatan, kota kabupaten dan lainnya di ubah sesuai dengan pemerintahan Jepang. Bidang selanjutnya ada sosial-budaya. Untuk sosial, Jepang melakukan propaganda agar para pemuda Indonesia mau bekerja secara sukarela...."

Penjelasan panjang itu hanya mendapat perhatian dari Pak Hari, sedangkan seluruh murid lainnya sudah beralih ke ponsel mereka masing masing sembari menunggu murid aktif itu selesai menjawab.

KyleonWhere stories live. Discover now