46. Kemunculan Julian

29K 4.6K 39
                                    

Tilly dan Ksatrianya pergi meninggalkan Balkon tanpa sepengetahuan Aiden. Gadis itu berjalan melambat, termenung, memikirkan pembicaraan yang didengarnya diam-diam.

'Kenapa Count sangat gigih tentang pernikahan ini?'

Langkah Tilly berhenti, ia sedikit mendongak dengan wajah serius. "Demian,"

"Ya, Nona?"

"Apa aku bisa mempercayakan padamu tugas penting?"

Demian mengangguk tanpa ragu, "Saya siap."

"Tolong awasi gerak-gerik Count yang menonjol pada Duke dan Duchess. Aku punya firasat buruk, tentang ... Rencana Count yang akan melakukan sesuatu pada keluarga Duke."

"...." Demian mengedipkan matanya beberapa kali karena kaget, "Tapi kenapa Count dan Duke? "

"Aku akan menjelaskan nanti, cepat putuskan mata-mata yang cocok untuk tugas besar ini. Menyangkut keselamatan penguasa Duchy, dan jangan sampai suamiku tahu."

"T-tuan tidak boleh tahu?"

Tilly mengerutkan alisnya dalam. "Iya. Aku takut suamiku akan gelisah tentang masalah orang tuanya."

"Itu sedikit ... " Demian nampak sedikit tidak setuju jika harus menyembunyikan sesuatu dari Tuannya.

Karena Aiden adalah Tuan yang sebenarnya.

Di sisi lain, Tilly tersenyum. "Demian, aku tahu jika Suamiku merupakan Tuanmu yang sebenarnya. Tapi ini demi ia, kau juga sudah tahu alasan dibalik itu."

Terdiam cukup lama, ".... Huft.. Baiklah. Saya akan segera mengutus mata-mata ke Count, Nona. Tugas akan terlaksana."

"Tugas apa yang akan terlaksana?" Suara yang familiar tiba-tiba mengagetkan dua sejoli yang tengah berbincang serius.

Tilly tersentak, "S-suami? Sejak kapan kau berada di situ? Apa pembicaranmu d-dengan Count sudah se .. selesai?"

'Apa sih? Kenapa aku gugup banget? Rasanya seperti ketahuan selingkuh!'

Aiden tertawa manis, "Aku baru saja datang."

"Benarkah?"

"Ya, aku bergegas kemari karena rindu istri tercinta." Lelaki rambut hitam itu berlari dan memeluk erat Tilly.

"O-oh, gitu?"

Aiden menatap aneh istrinya, "Apa? Kenapa responmu seperti tidak ingin aku datang? Jahat..."

Tilly menggeleng keras, ia berkeringat dingin. "Bukan begitu! Aku... Aku.. "

"Uhm?"

"Aku... Hanya terkejut... Suami terlihat lebih tampan dengan wajah yang pura-pura menutupi kemarahannya."

'Itu tidak bohong, dia memang tampan banget tadi! Tampan dan agak mengerikan, itu perpaduan yang pas.'

Aiden tersenyum menggoda mendengarnya, "Benarkah? Memangnya kenapa aku marah?"

"T-tidak tahu ... Tapi ekspresi suami seperti memergoki istri yang selingkuh. Ohh, aku tidak akan pernah melakukan itu!"

"Hehe, istri suka melihat wajah marahku, ya?"

Tilly menoleh ke samping dengan pipi merona, "Kamu terlihat lebih keren saja.."

"Oh, ya?"

"Ya ..."

Di luar zona penuh asmara bunga cinta, Demian, jomblo sejati dengan pedang dalam jiwa hatinya, terdiam.

"Apa aku harus mulai cari Istri sekarang?" Ucap lelaki single itu dengan wajah masam.

***

Kedatangan Julian seolah menjadi puncak pesta pada kali ini. Ia datang dengan gaun indah, rambut digerai penuh permata, sungguh memanjakan mata.

"....." Tilly terdiam menatap gadis di depannya itu.

'Dia memang cantik.'

Setelah beberapa tahun tak menampakkan diri di dunia sosial, kini Julian datang dengan gaunnya yang super elegan. Jika Tilly berdiri di sampingnya, mungkin ada yang berpikir bahwa Tilly merupakan seorang pelayayn?

"Terima kasih telah datang di pesta kami, senang rasanya melihat kalian semua menikmati pestanya!" Gadis itu tertawa lepas, menyebar hipnotis untuk para pria.

Aiden berbisik pada istrinya, "Dia semakin berisik saja."

"Siapa?"

"Itu, gadis rambut merah muda itu."

"Julian? Astaga, kau ini!" Tilly menjewer pelan hidung suaminya.

Benar, Aiden tak lagi mencintai Julian. Kehidupan lalu dan sekarang telah berubah. Tapi masih banyak misteri yang harus diungkap.

Akan Tilly kuak semua misteri itu satu demi satu.

****

Tunggu, guys! Next chapter masih tahap pengetikan, akan diupdate hari ini juga!

Kalo lupa bisa baca ulang hehe, maaf 😁😁

[END-TERBIT] Get Married with MonsterWhere stories live. Discover now