33. Hadiah Untuk Kaisar

42.5K 7.3K 90
                                    

Aiden merenung sebentar, tatapan bocah itu tiba-tiba mengkilat seolah menemui ide luar biasa. Dengan tanpa aba-aba apa pun, Aiden menebas kaki kanan si mata-mata.

"Akhhh!!!"

Tilly menutup pandangannya secara paksa, teriakan yang keluar sungguh menggema di tengah hutan rimba seperti ini.

"Hei," Aiden mendekati mata-mata itu. "Kenapa Kaisar mengirim mata-mata bodoh sepertimu ke Kastilku?"

"Aku tidak akan menjawabnya!"

Craaasss!!

"Ack....!" Mata-mata meraung keras untuk meluapkan rasa sakitnya, seperti sekarat.

Kini tangan kanan si mata-mata juga terlepas dari tempat seharusnya. "Cepat jawab saja, sialan!"

"Ya.. Yang mulia Kaisar, ingin tahu apakah anda akan membawa Nona Tilly ke Istana!"

"Apakah Kaisar begitu ingin ikut campur sehingga mengirim mata-mata? Apa yang dia rencanakan?"

"Itu... Kaisar ingin memberi anda seorang-akh?!"

Mata Tilly melebar saat mata-mata itu mengeluarkan banyak darah dari mulutnya. "Apa itu?"

" .... Sihir hitam, mata-mata telah dipasang sihir hitam oleh Kaisar. Sehingga saat dia hendak mengungkap rahasia, dia langsung mati."

"......"

Aiden bergerak mendekati Tilly, mengusap rambut berantakannya. "Aku harus memberi Kaisar peringatan. Ayo beristirahat dulu di penginapan terdekat, Istri."

"Tapi kita akan terlambat dengan pesta penghargaannya."

"Aku tidak peduli."

***

Setelah beristirahat penuh selama satu hari di Penginapan, kini mereka melanjutkan perjalanan ke Istana.

Selama waktu istirahat itu juga Tilly dirawat secara penuh, luka di dahinya hampir sembuh.

"Kita sampai, Tuan Muda!" Teriak Cavin bahagia.

Istana begitu luas layaknya sebuah mimpi indah, Tilly tak lagi asing dengan pemandangan ini.

Mereka bertiga memasuki ruang pesta penghargaan sesuai instruksi dari pihak terkait.

'Pestanya ramai, kebanyakan di sini adalah pria.'

Saat kelompok Aiden memasuki ruang pesta, mereka langsung menjadi pusat perhatian. Di sisi lain Kaisar yang berada di singgasananya, menatap dingin.

Beraninya dia datang bersama Istrinya? Melawan kehendak Kaisar, huh?

Menyeringai, "Ya ampun! Lihat bintang tamu pesta kali ini sudah datang!" Kaisar tertawa riang.

"Cepat sambut bintang tamu kita!"

Beberapa pelayan mulai memberikan banyak fasilitas, minuman, kue, dan tempat duduk.

"Kaisar.. Dia mencoba mengabaikanku?" Tilly bergumam.

Yang disambut hanya Aiden dan Cavin, Tilly sama sekali tidak dipandang oleh mereka, seolah dirinya tidak ada.

"Begitu kah cara main Kaisar yang mulia itu?"

Aiden yang merasa istrinya diabaikan, ikut mengabaikan perhatian yang diberikan oleh Kaisar.

"Istri, ayo cari tempat duduk."

Namun sayangnya, tempat duduk di pesta ini telah memiliki pemilik masing-masing. Tilly dianggap sebagai tamu tak diundang.

"Ya ampun, Duke kecil, kau membawa siapa?" Kaisar berpura-pura mulai memperhatikan.

Aiden menunduk hormat, "Istri saya, yang mulia."

"Ah, tetapi kau tahu kan... Kursi di pesta ini memiliki pemilik masing-masing."

"Istri saya adalah ksatria kedua yang saya bawa. Dia telah berjasa besar terhadap kemenangan kita, maka dari itu saya membawanya."

Kaisar hanya berdahem sebentar, "Baiklah kalau begitu." Sepertinya dia tidak ingin memperpanjang masalah membosankan.

Aiden mengangkat tangannya, "Oh, sebelum itu, saya ingin memberi anda sebuah hadiah."

"Untukku? "

"Ya, untuk Kaisar."

"Aku bersemangat, apa hadiah yang dibawa oleh bintang tamu kita?"

Cavin mengeluarkan sebuah kotak yang cukup besar, Aiden mengantar kotak itu tepat di tangan Kaisar.

"Anda boleh membuka hadiah dari saya dan istri saya, yang mulia."

"Haha, sangat manis. Aku akan membukanya."

Tatapan Kaisar yang sebelumnya santai, menjadi gelap dan begitu menakutkan dalam beberapa detik saat membuka hadiahnya.

Lalu wajah Kaisar cerah kembali, "Hadiah yang sangat bagus! Aku menyukainya."

"Saya merasa sangat terhormat,"

Isi dari kotak hadiah itu adalah... Kepala dari si mata-mata.

[END-TERBIT] Get Married with MonsterWhere stories live. Discover now