18. Pesta Teh

44.8K 7.6K 141
                                    

"Apakah ada yang ingin anda cari lagi, Nona Kecil?"

"Tidak ada," Tilly mengibaskan tangannya. "Tolong antar semua pesanan saya dalam waktu tidak lebih dari 2 hari. "

"Sesuai keinginan anda." Penjual Hiasan itu menunduk dan pamit untuk pergi.

"Haaa." Tilly bersandar di kursinya, memijit hidung sendiri. ".... Aku merindukannya."

Masih belum genap satu minggu, namun Tilly belum bisa beradaptasi tanpa Aiden. Dan selama itu dia juga tidak pernah tidur nyenyak.

'Ranjang begitu luas dan hampa tanpanya, seperti ada yang ... Menghilang. '

"Nona, apakah anda akan makan sekarang?" Lea tiba-tiba datang di belakangnya.

Tilly menolak, "Nanti. Aku akan memeriksa data pelayan baru dulu."

"Nona Kecil, anda masih berumur 9 tahun. Sangat tidak normal bagi anda untuk mengurus hal seperti ini. Seharusnya anda pergi keluar bermain, atau menerima undangan pesta teh dari bangsawan lain."

Ocehan panjang dari pelayan pribadinya membuat kepala Tilly semakin pusing. "Berhenti, aku tidak ingin ada pelayan bodoh seperti Noel lagi. Jadi biarkan aku sendiri yang memeriksanya."

"Kalau begitu, minta lah bantuan dari kepala pelayan, beliau sudah berhenti dari cutinya."

"Hari cutinya selesai?"

"Benar Nona, beliau akan kembali ke Kastil besok. Dan urusan-urusan ini akan diemban kembali padanya."

Yang mengurus urusan Kastil selama ini adalah Kepala pelayan, namun Tilly belum bertemu dengannya sejak berada dibsini karena dia sedang cuti.

"Itu bagus, aku akan menyuruhnya membantu persiapan renovasi Kastil."

Mengurus urusan Kastil kecil seperti ini, sangat mudah!

Tilly pernah mengurus satu wilayah besar dengan menjadi Duchess resmi, apalagi di bawah tekanan banyak orang.

'Aku akan menunjukkan kemampuanku. '

Namun sebenarnya, menerima undangan pesta teh dari bangsawan lain itu juga sangat perlu. Dia harus menjalin koneksi sejak dini.

"Lea, tolong periksa undangan pesta teh. Pilih beberapa undangan dari bangsawan tinggi dan berpengaruh."

Dari pada memulai pesta teh pertamanya di bangsawan yang tidak berpangkat, lebih baik langsung menuju pesta tingkat tinggi.

Namun jika ingin pergi ke Pesta tingkat tinggi tanpa kemampuan, sama saja membunuh harga diri mereka, dan harga diri keluarga mereka sendiri.

Jadi kebanyakan keluarga memilih pesta teh biasa untuk melatih kebiasaan anak gadisnya.

"Pesta teh tingkat tinggi? Apa anda... Yakin, Nona Kecil?" Lea tak segan menunjukkan ekspresi cemasnya.

"Tentu."

"Tapi anda-"

"Aku memiliki kemampuan, dan pengetahuan etika. Mohon jangan remehkan itu."

"Ah," Wajah pelayan pribadinya tersentak. "Maafkan saya...!"

Menghadiri pesta teh tingkat tinggi? Hal mudah.

Bukan mau menyombongkan diri, tetapi Tilly bahkan berkali-kali pergi ke pesta yang diadakan Kaisar sendiri!

Tata krama? Etika? Kemampuan seni? Dia sempurna dalam hal itu!

'Akan aku beri tahu, seberapa berkemampuannya istri dari sang monster yang mereka jelek-jelekkan. '

Tilly membuang pikirannya, "Aku akan menyelesaikan tugas ini dulu. Para pelayan baru, hemm..."

"Nona, bagaimana jika memeriksanya dengan makan?"

"Tidak perlu, mengganggu konsentrasi."

"Tetapi anda belum makan sejak pagi, dan sekarang, mentari pun hendak menenggelamkan diri!"

"Aku akan makan setelah ini selesai! Apa aku harus mengulang pernyataan itu lagi?"

Lea mundur beberapa langkah, "Uh... Tidak. Saya akan segera pergi untuk memeriksa undangan pesta teh sekarang."

"Baik"

"Tetapi saya mohon, jangan ... Memaksakan diri anda."

Tilly diam-diam tersenyum hangat walau pandangannya masih sibuk pada dokumen-dokumen di atas meja. "Iya, terima kasih."

Ceklek.

Kini di ruang kerja hanya tersisa dirinya seorang, sendirian.

Jika Tilly sendiri seperti ini, dia akan terus mengingat Aiden yang berjuang di medan perang.

"Benar-benar hampa, sepi, ugh ... "

Belum genap seminggu, kapan 4,5 tahun berakhir?

[END-TERBIT] Get Married with MonsterWhere stories live. Discover now