4. Kenapa?

70.6K 9.7K 107
                                    

Ceklek

Aku membuka pintu kamar dengan sedikit gugup. Malam ini, aku akan bertemu dengan istriku. Istri dari pernikahan politk yang dipilih ayahku, seorang Duke ternama di kekaisaran.

Saat pintu ini telah terbuka lebar, aku disambut oleh gadis mungil yang duduk di ranjang sebelah kiri. Rambut panjang berwarna emas, ah salah, mungkin orange? Tidak-tidak, itu berwarna emas.
Sangat indah.

Dia mungkin takut saat melihat wajahku yang menjijikkan ini, jadi lebih baik kita langsung tidur saja.

"Hai,"

Langkahku kaku saat mendengar sapaannya, "Ah, h-halo.." balasku dengan super gugup.

Benarkah ini istriku? Dia menyapaku? Tidak takut?

Ini pertama kalinya aku berbicara dengan gadis seumuranku, apalagi dia istriku. Jadi aku sedikit ... malu.

Aku mengabaikannya dan segera berbaring di ranjang, menutup mata. Namun sebelum itu, terdengar gumaman kecil darinya.

Gumaman apa itu? Tetapi ayo berusaha tidak peduli saja, Aiden.

Saat mataku tertutup rapat, tiba-tiba pandangan ini menjadi gelap. Pelayan pribadiku, Noel, muncul dan tersenyum mengerikan di depanku.

Ini mimpi, atau ...?

"Tuan Muda, anda sangat mengerikan dengan wajah seperti itu."

Tangan panjang Noel bergerak meraih kasar kera bajuku, "Ayo kita tutupi wajah mengerikan ini dengan sikap sempurna!"

Iya, Noel, pelayan pribadiku.

Dia itu menakutkan.

Menyeramkan.

Mengerikan.

Noel memaksaku untuk bersikap elegan, jika ada sedikit kesalahan, pukulan datang ke arahku. Jika dia dalam suasana buruk, biasanya menggunakan cambuk.

Bruk.

Tanganku gemetar karena tidak benar dalam membawa cangkir, cangkir itu pecah.

"Dasar tuan muda bodoh!" Noel menepis keras tanganku hingga memerah.

Memang rasa sakit ini tak seberapa, aku telah melewati banyak rintangan di medan perang.

Namun, ketakutan ini ....

"Kau bodoh, anak yang dibuang oleh duchess dan duke! Lihat seberapa sulitnya dirimu untuk bertingkah elegan sedetik saja!"

"Kau tahu, wajahmu yang buruk rupa ini menyeramkan!"

Tidak, aku tidak buruk rupa. Jangan katakan itu, dasar sialan.

"Duchess kecewa padamu, pada akhirnya mengasingkan kau sendirian di kastil buangan ini."

Aku tidak diasingkan.

"Buruk rupa, dasar tak sempurna. Hidupmu akan selalu berada dalam kesendirian!"

Tidak.

"Menjijikkan!"

"Tidak ...!" Mataku terbuka lebar.
Dengan nafas yang masih tersenggal, aku menoleh ke samping. Gadis yang menjadi istriku tengah menatapku khawatir.
Kenapa, kenapa dia khawatir?

"A-aiden, kau tak apa?"

Dia bertanya tentang keadaanku saat ini?

"Kau baru saja mengalami mimpi buruk. Tunggu, aku akan membawakanmu minum-"

"Tidak usah!"

Ah, aku membentak tanpa sadar. Emosi dari mimpi aneh itu masih hinggap.
Apakah dia marah? Lihat ekspresi terkejutnya, apa karena telah melihat wajah buruk rupaku dengan jelas? Ah, berakhir sudah. Kupikir aku bisa membuat kesan baik pada awalnya. Tapi bahkan sebelum satu hari berakhir, hubungan ini akan hancur.

[END-TERBIT] Get Married with MonsterWhere stories live. Discover now