72. Membutuhkan

Depuis le début
                                    

"Bagaimana dengan batu merah?" tanya Evelin balik menatap Nevan dalam.

Nevan berjalan mendekati Evelin. Pria itu berdiri menjulang di depan Evelin. Gadis bersurai emas itu sedikit mendongakkan kepalanya guna menatap pria tampan didepannya.

"Siapa yang ingin kau lenyapkan dengan batu merah?" tanya Nevan intens. "Aku bisa melenyapkan orang itu untukmu, jadi kau tidak membutuhkan batu merah," lanjutnya.

"Aku menginginkan batu merah untuk melenyapkan batu itu," jawab Evelin asal. Bila ia benar benar-benar mendapatkan batu merah maka akan ia jual dengan harga yang sangat fantastis, akan tetapi sebelumnya ia akan memikirkannya sebanyak seribu kali.

Nevan mengerutkan dahinya, ia menatap Evelin rumit.
"Kenapa? Batu merah adalah peninggalan dari leluhur kerajaan ini,"

"Tidakkah kau tau batu merah sebenarnya mendatangkan malapetaka? Setiap waktunya pasti ada orang yang menginginkan batu itu,"

Nevan mencerna penuturan dari gadis bersurai emas itu. Setelah ia memahami perkataan gadis itu, sudut bibirnya terangkat ke atas.
"Sekarang aku semakin mengerti kenapa diriku membutuhkan dan menginginkanmu," ucapnya. Tangan pria itu menarik tangan kanan Evelin. Lalu mengecupnya dengan singkat. "Aku sudah tertarik padamu semenjak diriku bertemu denganmu di hutan, jadi aku tidak akan melepaskanmu dengan mudah," ucapnya sebelum pergi.

Evelin sedikit tersenyum, walaupun ia sering mengalami adegan seperti itu saat dirinya sedang syuting, namun mendapatkannya dari Nevan rasanya sangat berbeda.

***

Pagi ini telah beredar surat mengenai siapa pemenang dimisi ketiga yang kemari sempat selesai lebih cepat karena Evelin yang tiba-tiba menghilang.

Ivory melempar surat itu sembarangan setelah membacanya. Dirinya berada diurutan awal lalu dilanjutkan secara berurutan yaitu Flora, Evelin, Adele, Ella, dan Arline. Bagi Ivory hal itu tidaklah berguna untuknya. Yang paling utama adalah memusnahkan bunga kemurnian, batu merah, dan buah duri.

Gadis itu segera menemui Evelin yang sedang bermain salju bersama Bella di belakang penginapan.

"Evelin, kau perlu menemui pria kecil itu," ucap Ivory menatap Evelin yang sedang membuat sebuah bola dari salju.

Evelin menghentikan kegiatannya untuk membuat boneka salju. Ia sangat suntuk dipenginapannya karena misi akan dilakukan besok, sebenarnya ia ingin menemui Willow namun keadaan di pagi hari tidak tepat untuknya menyelinap.

"Kau titipkan dia dimana?" tanya Evelin.

"Penginapan di dekat pasar rakyat cabang,"

"Dengan kau menyuruhku untuk menemui bocah itu berarti kau tahu bagaimana keluar dari istana ini bukan?" Evelin menepuk mantelnya yang dijatuhi bunga-bunga salju. "Maka aku akan menemuinya," tentu saja aku akan memanfaatkan waktu di luar untuk menemui Willow.

"Ya, cepat ganti bajumu dan riasi aku," Ivory berjalan meninggalkan Evelin.

Evelin tersenyum, ia sudah terbiasa dengan sifat Ivory yang seperti itu haha.

"Nona, apakah nona benar-benar ingin keluar?" tanya Bella.

"Iya Bella, katakan kau mau apa? Aku bisa membelikanmu sesuatu,"

"Ti-tidak nona, saya sedang tidak menginginkan sesuatu," tolak gadis bersurai merah itu dengan halus. "Nona harus berhati-hati, saya pastikan tidak ada orang yang akan curiga dengan nona," lanjutnya.

Evelin memberikan dua jempol kepada Bella.
"Bagus!" serunya.

***

Ibu suri termengung menatap bunga amarilisnya yang baru. Warna merah darah dari bunga itulah yang membuatnya sangat menyukai bunga itu. Wanita tua itu masih memikirkan perkataannya dengan Adaline. Adaline mengatakan bahwa Filon akhir-akhir ini memang berubah. Sebenarnya apa yang membuat pria itu berubah? Bahkan pria itu mengembalikan semua gadis yang berada dikediamannya. Benar-benar aneh.

Seorang pria berpakaian serba hitam menghadap ke arah ibu suri. Pria itu menunduk dengan hormat.
"Salam ibu suri,"

"Katakan,"

"Kami telah mencari tahu dimana Willow namun tak kunjung menemukannya," utar pria itu.

"Aku tidak mengharapkan kegagalan. Gadis itu sangat penting untukku," Helena menyentuh bunga merah yang berada didepannya dengan lembut. "Perbanyak pasukan untuk mencari Willow,"

"Baik ibu suri,"






TBC...

🔄🔜

JIKA KALIAN MENYUKAI ATAU MENIKMATI CERITA INI HARAP VOTE DAN KOMEN Y GUYS!
KARENA HAL ITU SANGAT MENDUKUNG SAYA DALAM MENULIS!

Banyak typo dan kalimat yg tidak pas harap dimaklumi :)

Terima kasih buat readers yang selalu vote maupun komen 💜

Maaf guys yang udh nunggu Favi update tpi harus nunggu lama soalnya aku banyak ujian akhir-akhir ini T_T. Yuk bsa yuk dapet 20 komen biar up cepet ;-)

Gmna?
Lanjut gk nih?
Maaf guys spoiler di chap sebelumnya gk sepenuhnya buat chap ini :)

Spoiler Next Chapter :
1. Bocah baju kuning
2. Mau ada adegan apa nih guys? Komen y :)
3. ?

Jangan lupa komen!
Thanks ^^


Fake Villainess Où les histoires vivent. Découvrez maintenant