29. Bertahan Terluka

267 26 0
                                    

Playlist | Bertahan Terluka - Fabio Asher

Happy reading :)

🌼🌼🌼

"Terakhir kali yang aku denger waktu itu, sih, Kak Dirta masih belum sadar, Kak."

"Terus ada lagi yang lo tahu nggak?" tanya Nabila menyerongkan tubuh.

Gelengan lemah dari Alena membuat Nabila menghembuskan napas panjang. Sebenarnya apa yang telah terjadi dengan Dirta? Kenapa cowok itu tidak mengenalinya? Padahal kalau dipikir harusnya mereka saling memeluk ketika berjumpa kembali. Bukannya saling diam seolah-olah adalah orang asing.

"Kak Nabila tenang aja," ucap Alena menggenggam tangan Nabila erat. "Kalau yang Kak Nabila temui itu beneran Kak Dirta, pasti nanti bakal ketemu lagi, kok. Apalagi yang pasti Kak Dirta juga kuliah di sini, 'kan?"

"Iya."

Kemungkinan-kemungkinan di balik alasan Dirta tidak mengenalinya mulai muncul di kepala Nabila. Dari kemungkinan yang paling buruk sampai dari kemungkinan yang terasa mustahil. Semua pikiran itu berkecamuk menemani langkah demi langkah yang Nabila hela. Meski berbincang dengan Alena sangat seru dan mampu membunuh rasa sepinya, Nabila mau tidak mau harus rela berpisah dengan gadis manis itu karena mereka berbeda jurusan. Kalau saja ia dan Alena berada di jurusan yang sama pasti akan sangat menyenangkan. Pertama, karena Nabila belum menemukan orang yang mau berteman dengannya. Kedua, Nabila tidak akan merasa seperti orang aneh karena ke sana ke mari selalu seorang diri.

Terlalu sibuk melamun membuat Nabila tak sadar bahwa jalan yang ia lalui adalah tempat di mana seorang cowok bersidekap dada dan bersandar pada salah satu tiang. Menunggu mangsa yang setelah beberapa hari tidak terlihat kini akhirnya memperlihatkan batang hidungnya.

"Oy, Ca!"

"Nama dia Caca?"

"Lo diam aja, anjir! Gak usah bacot."

Edo membalas dengan gerakan tangan orang mengunci bibir. Sementara di sisi lain, Nabila tanpa sadar mendesah panjang. Sekali ... saja dia ingin berada di kampus tanpa ada gangguan dari orang-orang yang suka mem-bully.

Dengan gerak malas Nabila mengangkat pandangan. Alangkah terkejutnya saat matanya justru terfokus pada sosok lain di sana. Di antara dua orang cowok lainnya. Bahkan saat salah satu di antara mereka mulai bergerak maju, Nabila masih terpaku. Alasannya adalah karena kalimat Alena beberapa saat yang lalu kini benar-benar kejadian. Di mana kalau memang benar yang saat itu ia temui adalah benar Dirta, maka pasti dia akan kembali dipertemukan dengan cowok itu. Dan terbukti benar. Belum genap sejam sejak perbincangannya dengan Alena, saat ini Nabila benar-benar kembali melihat sosok itu. Sosok yang dua tahun ini menghilang dari kehidupannya.

"Kenapa lo? Kayak ngeliat setan aja," kata Junior saat sudah berdiri berhadapan dengan Nabila. Junior pikir Nabila terlalu terkejut karena harus bertemu dengannya. Namun, rupanya dugaan itu salah. Apalagi ketika kaki yang berjalan dibantu dengan sepasang kruk di kanan dan kiri itu berjalan melewati dirinya.

"Dirta ...."

Cowok yang disebut namanya tercenung. Menunjuk dirinya sendiri seakan dirinya salah dengar.

"Lo kenal gue?"

"Ta, ini aku."

Dirta menatap bergantian pada Edo dan Junior. "Lo siapa?" tanyanya lagi.

"Ini aku Nabila, Ta." Lalu tanpa berpikir dua kali Nabila maju semakin memupus jarak dengan Dirta. Dia biarkan dua buah kruknya tergolek begitu saja. Nabila berjinjit dan mengalungkan tangannya ke leher Dirta. Mendekap raga yang sangat dia rindukan.

DisabiloveDär berättelser lever. Upptäck nu