17. Perdana

236 41 15
                                    

Playlist | My Everything - Ariana Grande

Happy reading :)

🌼🌼🌼

Suara pintu terbuka membuat Nabila cepat-cepat mengusap wajah dan memasang ekspresi normal. Menghilangkan jejak tangis yang sempat ada karena beberapa kenangan melintas begitu saja tanpa bisa dicegah.

"Nabila? Ini Mama bawain makan malam kamu."

"Maaf, Ma, ngerepotin."

"Hust, jangan ngomong gitu. Mama gak repot sama sekali." Mamanya duduk di sebelahnya. "Kamu lagi apa?"

"Lagi baca-baca buku, Ma."

Wanita itu membelai sayang rambut anak gadisnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wanita itu membelai sayang rambut anak gadisnya. Tatapannya tampak teduh dan menenangkan hingga menghantarkan getar hangat yang melingkupi relung hati Nabila.

"Rajin belajar, ya, anak sulung Mama yang satu ini. Mentang-mentang udah mau masuk kuliah jadi makin sering buka buku, nih. Kalau butuh sesuatu jangan sungkan panggil Mama, ya, Kak?"

"Iya, Ma," jawab Nabila.

"Mama ke Adik dulu. Nanti Mama sambil siapin kebutuhan kamu buat kuliah, biar nanti gak ada yang kelupaan."

"Mama ... biar Nabila aja. Nabila masih bisa, kok, kalau cuma untuk siapin perlengkapan Nabila sendiri."

Mamanya menggeleng. "Udah, kamu istirahat aja. Dihabisin, ya, makannya. Mama keluar dulu."

Setelah pintu sudah tertutup rapat kembali, Nabila bukannya meraih nampan yang berisi makanan justru gadis itu meraih kruk yang siap sedia di sisi tempat tidurnya. Tertatih-tatih Nabila melangkah menuju meja belajar. Suara ujung kruk yang beradu dengan lantai bergema di dalam kamar yang sunyi itu.

Nabila menarik laci urutan kedua. Ada satu buah frame yang sengaja ia sembunyikan di sana. Frame berbentuk persegi yang menampilkan potret dua insan yang tersenyum bahagia ke arah kamera.

 Frame berbentuk persegi yang menampilkan potret dua insan yang tersenyum bahagia ke arah kamera

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"It's been a long time. Di satu sisi aku ngerasa waktu berjalan cepat, tapi gak bisa dipungkiri kalau aku juga ngerasa waktu lambat banget setelah kamu udah gak ada di samping aku lagi." Kekehan hambar terdengar dari bibir Nabila. Jemari Nabila menari indah di atas kaca bening yang menjadi pelapis dalam frame persegi tersebut. "Akhirnya aku balik lagi ke sini, Ta. Aku pengen nengok kamu, tapi aku gak tahu di mana rumah kamu sekarang."

DisabiloveWhere stories live. Discover now