Playlist | Untuk Mencintaimu - Seventeen
Ini latar waktunya balik lagi pas mereka masih SMA ya, jadi jangan bingung. Kita flashback dulu buat tahu apa yang sebenarnya udah terjadi di masa lalu sampai Nabila gak tahu keberadaan Dirta sekarang di mana.
Happy reading :)
🌼🌼🌼
Siang telah berganti petang. Lampu-lampu mulai terlihat berkelap-kelip indah. Jalanan masih sepi karena adzan maghrib belum lama berkumandang.
Di ruang tamu, Nabila duduk berpangku gitar. Namun, senarnya masih belum dipetik. Tangan gadis itu terlihat mengatur kunci. Lagipula masih terlalu dini juga menggenjreng gitarnya. Nabila harus toleransi kepada orang yang sedang melaksanakan kewajibannya karena kebetulan ia sedang libur.
Setelah selesai mengatur gitarnya, Nabila meraih ponsel di atas meja. Sepertinya stalking-stalking bukan ide yang buruk sembari menunggu waktu beranjak. Namun, baru beberapa detik ponsel itu berada di genggaman, Nabila justru melempar benda pipih tersebut ke sudut sofa.
"Anjir, anjir, eh astagfirullah!" ujarnya yang terdengar frustasi. Nabila memungut kembali ponsel yang terjepit di sudut sofa.
"Cakep banget suami gue, ya Allah ...."
"Dirta marah gak, ya, kalau gue cinta sama Nana? Gak pa-pa kali, ya? Kan dia cuma sebatas bias doang. Sabi, dong."
Siapa pun tolong sadarkan Nabila dan segala kehaluannya. Yang nyata-nyata saja sudah ada di depan mata, tapi ini cewek memang kurang bersyukur agaknya makanya masih mencintai orang lain ketika sudah memiliki tambatan hati.
"Nabila ...," panggil mamanya.
"Iya, Ma?"
Tak lama kemudian mamanya muncul di pintu penghubung ruang tamu. "Mama boleh minta tolong?"
"Apa, Ma? Apa?"
"Mama lagi pengen makan nasi goreng di gang depan, nih. Kamu mau belikan buat Mama? Kalau nunggu Papamu pulang dari kantor masih lama soalnya malam ini Papamu lembur."
YOU ARE READING
Disabilove
Teen Fiction"Sok-sok'an jadi ketua geng motor, naik motor aja masih gleyar-gleyor!" "Sini, Bil, gue bonceng. Bilang aja pengen diboncengin gue, gak usah pake ngeledek gue segala gitu, lah." "Dih, mending gue sama abang Grab daripada sama lo." *** "Bil, kita uda...