60

168 28 0
                                    

Pikiran Tazkia jadi sering berkelana akhir-akhir ini, membayangkan kenangan saat ia masih berkuliah. Bertemu dengan Dika saat pengenalan lingkungan kampus, PDKT dengan pria itu hingga akhirnya mereka berpacaran sampai wisuda. Banyak hal yang mereka lewati bersama dan berujung akhir yang mengecewakan karena Dika berselingkuh saat mereka LDR. Tazkia sudah pernah membayangkan kemungkinan itu tapi rasa sakit yang ia dapatkan tidak pernah ia duga akan terasa begitu menyesakkan--meski Tazkia rela Dika meninggalkannya dengan cara seperti itu.

"Kak, udah selesai?"

Tazkia terhenyak, pikirannya buyar saat Fani menyembulkan kepala di dekat pintu studio yang terbuka. Ia pun segera melayangkan pandangan ke komputer, melihat lagu yang masih memiliki sisa durasi 3 menit.

"Belum. Tiga menit lagi aku closing." Ujar Tazkia lalu menggerakkan cursor ke aturan manual aplikasi siaran itu, agar smash tidak terputar begitu lagu selesai dan ia bisa naik siaran untuk menutup program.

"Ok. Betewe, Kak, itu Kak Mumu baru nyampe." Dagu Fani bergerak ke arah kaca studio yang berbatasan dengan ruang tamu, Tazkia membelalakkan mata saat melihat Muji berdiri di sana, melambaikan tangan kepadanya dengan raut wajah super riang.

Refleks Tazkia bersumpah serapah di dalam hati. Lagi-lagi, tanpa pemberitahuan, Muji mendatanginya di kantor. Tazkia menepuk jidat, menyoroti Muji dengan tajam.

"Kak Tazkia pacaran sama Kak Mumu, ya?" Tanya Fani tiba-tiba.

"Nggak!" Jawab Tazkia cepat sembari menggelengkan kepala.

"Serius? Aku denger, ada yang bilang Kak Tazkia udah pacaran sama Kak Mumu."

"Siapa yang bilang!?"

"Nggak tahu, tapi ada anak radio sebelah liat Kak Tazkia sama Kak Mumu ciuman di Southbank."

Jawaban Fani yang disampaikan secara enteng itu membuat Tazkia tertohok. Lidahnya tiba-tiba kelu untuk menyanggah Fani, tapi ia tidak suka berbohong. Sehingga ia hanya tersenyum kecut, menyuruh Fani untuk menutup pintu studio. Saat pintu tertutup rapat, Tazkia memandang keluar studio, ia memperhatikan Muji yang sudah duduk di atas sofa sambil memperhatikannya dengan lamat. Pria itu menatapnya dengan sendu, mengingatkan Tazkia akan kejadian di malam itu hingga membuat bulu kuduknya berdiri.

 Pria itu menatapnya dengan sendu, mengingatkan Tazkia akan kejadian di malam itu hingga membuat bulu kuduknya berdiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini pertama kalinya ia bertemu Muji lagi setelah pria itu mengantarnya pulang ke kos. Dan Tazkia tidak tahu mengapa ia jadi gugup melihat pria itu kembali.

~~~

"Kita nonton, ya?" Pinta Muji sambil membawa mobilnya menelusuri jalanan Kota Bandung yang mulai ramai di sore itu.

Karena tidak ingin berdebat dan tahu akan kalah dengan Muji, akhirnya Tazkia mau naik mobil pria itu untuk pergi ke mana pun asalkan tidak tinggal di kantornya. Ia tidak ingin orang-orang kantor makin yakin dengan terkaan mereka soal hubungannya dengan Muji. Tidak ingin pula membuat adegan atau memperdengarkan mereka obrolan apa pun yang ia perbincangkan dengan Muji.

Diddler [Complete]Where stories live. Discover now