7

223 31 5
                                    

"Mau ke Bandung." Dika berkata lirih di balik telepon saat mata Tazkia sisa beberapa watt. Ia ingin sekali tidur, tapi Dika ingin ditemani lembur. Alhasil tercetuslah ide sleep call meski daritadi Tazkia tidak bisa terlelap karena cerita Dika soal pekerjaannya.

"Ke sinilah." Kata Tazkia dengan suara serak.

"Harusnya hari ini ngambil cuti, tapi malah ada kerjaan." Keluh Dika. "Kangen kamu."

Tazkia tersenyum mendengar pernyataan itu, tapi dasar Tazkia orangnya pemalu untuk menyatakan perasaan. Ia hanya menganggukkan kepala, terkekeh pada Dika yang merangut. "Kamu nggak kangen aku, Taz?"

"Ya... gitu, deh."

"Gitu gimana?"

"Ya... sama..."

Napas Dika terhela sampai suara grusuk terdengar memekakkan telinga. Tazkia mendesis. "Napas, Mas, Napas!"

"Kamu, sih! Coba bilang! Aku kangen kamu, Dika."

Perut Tazkia tergelitik. "Aku mau tidur, Dika."

"Dika aku sayangg banget sama kamu. Pengen kamu peluk aku, cium aku... kangen sama Dika." Kata Dika dengan nada suara yang agak dilengkingkan agar mirip seperti perempuan. Tazkia jadi tertawa, ia masih mengantuk tapi karena ucapan Dika matanya jadi melebar.

"Geli!" Seru Tazkia membuat Dika terkekeh. "Dasar tsundere!"

"Nggak! Aku nggak Tsundere, ya!"

"Tsundere! Tsundere! Tsundere!"

"Aku matiin teleponnya, nih?"

Dika tertawa lebih kencang kali ini. "Semoga minggu depan aku bisa ke Bandung, ya."

"Hm... kasih tahu aja nanti." Kata Tazkia lalu menguap. "Aku mau tidur, Dika."

"Yaudah, tidur. Nanti paginya aku bangunin, Cantik."

Tazkia tertawa lagi. Meski geli, ia suka sekali saat Dika memanggilnya 'Cantik'. Seakan kata itu mengandung alkohol yang memabukkan, yang ingin ia dengar berkali-kali.

"Dika semangat, ya!!"

"Iyah! Semangat biar bisa nikahin kamu!!"

Dada Tazkia bergetar hebat. Ia tidak pernah siap dengan pernyataan itu, dan entah sudah berapa kali Dika berkata hal yang sama.

Semangat kerja biar bisa nabung buat kamu

Nabung biar bisa nikahin kamu, Taz

Kerja lembur buat Tazkia

Diam-diam Tazkia menghela napas. Ia mencoba mengingat ribuan kebaikan yang pernah Dika beri padanya. Mereka sudah pacaran selama 5 tahun dan bertemu manusia seperti Dika adalah keajaiban. Dika adalah pria terbaik. Dika pasti jodohnya!

"Aku tidur, ya, Dika."

"Em... mau dinyanyiin?"

Tazkia suka kalau Dika menawarkan diri untuk bernyanyi. Sebagai salah satu anak paduan suara waktu mereka masih kuliah, suara Dika bagusnya luar biasa. Makanya Tazkia heran mengapa Dika tidak fokus menjadi penyanyi saja, malah menjadi Webtoon Editor di Jakarta.

Tapi begitulah Dika. Ia punya pemikirannya sendiri. Entah sudah berapa kali Tazkia menyarankannya untuk membuat cover lagu di Youtube, saran yang tidak diindahkan pria itu.

"Tonight, I'll send the glow of a firefly~
To somewhere near your window~~"

Dengan lembut suara Dika menyapa telinga Tazkia. Selama beberapa saat Tazkia menikmati suara pacarnya yang merdu itu sebelum terlelap ditemani lagu IU, Through The Night yang dinyanyikan oleh Dika.

Diddler [Complete]Where stories live. Discover now