56

150 24 0
                                    

Tubuh Tazkia bergetar tapi Muji gentar

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Tubuh Tazkia bergetar tapi Muji gentar. Pria itu menarik Tazkia ke depan meja bar, tepat bersebelahan dengan Dika dan pasangannya. Ia bahkan mengunci Tazkia dengan melingkarkan tangannya di sekeliling tubuh gadis itu di depan meja bar. Tazkia pun tidak berontak tapi matanya mempertanyakan sikap Muji yang terlalu berlebihan. Tentu saja Tazkia lebih memilih untuk menghindari Dika karena lagi-lagi hatinya teriris melihat mantannya itu bersama perempuan lain.

"Aku nggak bakal ngapa-ngapain, kok, Taz. Tenang, ya." Bisik Muji tepat di telinga Tazkia hingga membuat gadis menggeliat geli.

Tazkia pun menurut karena tidak ada jalan keluar di sana. Tubuh Muji menempel di punggungnya, mengirimkan rasa hangat dan menguarkan bau parfum yang surprisingly enak di hidung. Bukan hanya itu, Tazkia terkejut saat merasakan degup jantung Muji yang terasa di bahunya. Degup yang cukup kencang sampai membuat Tazkia ikut gugup.

"Kamu mau minum apa, Taz?" Tanya Muji dengan suara yang sedikit besar.

"Apa aja non-alcohol." Jawab Tazkia kikuk. Ia sempat melihat kondisi bar di hadapannya sebelum memberanikan diri melirik ke arah Dika.

 Ia sempat melihat kondisi bar di hadapannya sebelum memberanikan diri melirik ke arah Dika

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Dan saat itulah mata Tazkia dan Dika bertemu. Keduanya bertatapan selama beberapa saat, mengirimkan pesan yang berbeda. Dika dengan kedua mata yang penuh emosi dan Tazkia, dengan tatapan lirih. Tazkia paham, Dika marah melihatnya dipeluk pria lain. Tapi kini pria itu tidak dapat berbuat banyak karena tangannya juga melingkar di pinggul perempuan lain.

"Taz." Muji memanggil sambil menundukkan kepala, menatap Tazkia intens agar gadis itu bisa mengalihkan tatapannya dari Dika. "Lihat ke sini." Titah Muji.

Embusan napas Muji sedikit gusar mengenai wajah Tazkia yang akhirnya mendongak dan mengalihkan pandangan sepenuhnya ke arahnya. "K-kenapa, Mu?"

"Tatap aku sebentar, terus senyum." Kata Muji tegas. Tazkia ingin bertanya lebih lanjut tapi kedua mata Muji tajam menyorotinya sehingga ia mau tak mau harus menurut.

Menatap mata Muji bukan hal yang mudah. Tazkia harus menelan ludah karena wajah pria itu sangat dekat dengannya. Sorot mata Muji yang tajam pun mulai melunak, sedikit sendu seperti ingin menghisap Tazkia sepenuhnya ke sana. Tapi Tazkia tidak cukup fokus karena ia juga bisa merasakan Dika memperhatikannya dari ekor mata. Rasanya sangat awkward dan energi Tazkia tersedot cukup banyak karena posisinya kini.

Diddler [Complete]Место, где живут истории. Откройте их для себя