27

135 25 12
                                    

Muji tidak bisa menyembunyikan senyum. Daritadi ia terus melirik Tazkia yang merangut di sampingnya. Tazkia yang sempat ia kenal sebagai Tita dengan tampilan baju yang sama seperti di malam mereka berkenalan. Gadis itu akhirnya mau ke Club setelah Muji mengancam akan mengunggah foto Tazkia mengenakan piyama yang diambilnya diam-diam saat gadis itu menghampirinya di ruang tamu kosan. Tazkia bahkan sempat mengeluarkan sumpah serapah kepada Muji, yang cepat ditenangkan pria itu dengan janji tidak akan memotret Tazkia lagi.

"Taz--"

"Jangan panggil-panggil!" Seru Tazkia kesal. Gadis itu melipat kedua tangan di depan dada, menatap jalanan Kota Bandung dengan dua sorot mata tajam seperti pembunuh.

"Jangan cemberut gitu, dong, Taz. Nanti cantiknya ilang." Kata Muji menahan tawa.

"Bodo!"

Tawa Muji akhirnya keluar. Pria itu menepuk kepala Tazkia pelan, yang hanya sempat dilakukannya beberapa detik sebelum Tazkia menjauh dan menangkis tangannya.

"Jangan pegang-pegang!" Seru Tazkia dengan tatapan tajam kepada Muji. Yang ditatap menggulum senyum. Ada perasaan nyelekit yang sempat hinggap di hatinya. Tazkia benar-benar terlihat serius dengan seruan itu.

"Tapi kalau di Club boleh, kan?"

"Nggak. Kamu pikir aku apaan!?" Tazkia membelalakkan mata. Tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh pria yang asyik menyetir mobil itu.

"Kamu mau nanti ada yang macem-macem sama kamu di sana? Aku berniat ngelindungin kamu, loh." Jawab Muji santai tapi Tazkia tidak bisa santai. Sejak mengganti baju piyamanya dengan baju haram, sejak ia memoleskan make up tipis ke wajahnya, Tazkia benar-benar tidak bisa santai.

"Kalau kamu niat ngelindungin, kamu nggak bakal ngajak aku ke Club, Mu."

Muji tertohok. Pria itu langsung diam seribu bahasa. Kedua matanya sedikit bergetar dan ia hampir tidak fokus menjalankan mobilnya. Tazkia benar. Ia hanya berkata seperti itu sebagai akal-akalan saja agar bisa lebih dekat dan melakukan skinship kepada Tazkia.

"Pokoknya jangan kasih aku alkohol! Dan kalau kamu mabuk, aku bakal pulang sendiri naik taksi." Kata Tazkia tegas, membuat Muji menelan ludah dengan susah payah.

Gadis di sampingnya benar-benar marah sekarang. Meski khawatir, Muji tidak bisa pungkiri kalau sekarang ia merasa bangga kepada diri sendiri karena bisa membawa Tazkia ke Club.

 Meski khawatir, Muji tidak bisa pungkiri kalau sekarang ia merasa bangga kepada diri sendiri karena bisa membawa Tazkia ke Club

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~~~

Mulut Juna tidak bisa terkatup saat melihat Tazkia berdiri bersisian dengan Muji di hadapannya. Gadis itu mengenakan pakaian yang sama saat mereka bertemu di Club pertama kali. Seperti Déja vu. Bedanya hanya make up tipis yang dikenakan Tazkia dan wajah cemberut yang membuat Juna yakin kalau Muji melakukan sesuatu yang menyebalkan kepada gadis itu.

"T-Tazkia? Maneh beneran Tazkia, kan!?" Salif berseru, sama terkejutnya dengan Juna. Pria itu bahkan melompat dari sofanya, menghampiri Tazkia dan berniat memeluknya sebelum Muji menghalangi.

Diddler [Complete]Where stories live. Discover now