53

125 24 0
                                    

Media sosial Tazkia sudah berdebu saat gadis itu membuka salah satu aplikasi perpesanan. Beberapa hari ini ia lebih banyak menghabiskan waktu berlatih produksi dengan Stefan Gege dan mengkhayal begitu sampai di kosan. Hatinya masih kosong dan ia sengaja menyibukkan diri agar tidak terpikirkan dengan Dika. Apalagi saat membuka ponsel, rasanya Tazkia ingin melihat balasan Dika atas pesan yang ia kirimkan beberapa waktu lalu. Dan sekarang ia membuka medsosnya, bukan berarti ingin mencari tahu kabar Dika, ia terpaksa membukanya karena tiba-tiba menerima spam pesan dari sebuah grup bernama 'PARTY GURLS'.

Tazkia bahkan tidak tahu kalau ia masuk dalam grup itu. Grup yang ternyata berisikan Una, Emi, Sisil dan dirinya.

Sisil

Minggu depan party kuy!
Kantor aku ada kerjasama sama PH gitu...
Mereka bakal ngadain Party di Southbank

Emi

Gasss!!

Una

Ada Kak Juna, nggak?

Sisil

ADA!!

Una

Cool!

Sisil

@//Tazkia?

Sejujurnya Tazkia masih agak trauma ke Diskotik. Ia tidak bisa membayangkan penuh-sesaknya manusia di sana apalagi hatinya belum baik-baik saja. Jadi ia mematung membaca pesan teman-temannya itu.

Una

Kalau nggak mau, nggak apa-apa, Taz

Sisil

Tapi ga bakal seru :(
Ada Muji, loh Taz...

Tazkia memutar kedua bola matanya. Sisil tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara ia dan Muji. Dipikirnya ia dan Muji sedang PDKT, padahal tidak sama sekali.

Tazkia

Nggak dulu hehe
Nanti ya...

Sisil

Yah :(

Emi

Taz... kalau berubah pikiran
bilang ya...
You need some new air too sometimes

Sisil

True

Una

Jangan dengerin dua orang di atas ya :)

Emi

Aku serius!!

Pesan Una membuat Tazkia tersenyum kecil. Ia kangen dengan sahabat-sahabatnya. Tapi hatinya masih belum siap untuk bertemu orang-orang yang tahu soal hubungannya dengan Dika. Selagi masih galau, Tazkia juga ingin menata hatinya kembali untuk lebih kuat. Ia hanya butuh waktu untuk mendapatkan kembali kehidupannya yang tenang.

Diddler [Complete]Where stories live. Discover now