45

153 26 0
                                    

Muji

Salif baru bisa dihubungi
[Photo]
[Photo]
[Photo]
Itu beberapa foto yang dia dapat
sebelum kamu ngasih video ke Dia

Ketiga foto yang dikirimkan Muji ditelisik Tazkia hati-hati. Foto itu menampilkan Dika dengan perempuan yang sama seperti dalam video dan foto beberapa waktu lalu, berpegangan tangan, berciuman di sebuah ruangan kosong dan tertawa bersama. Dada Tazkia sesak luar biasa, tubuhnya pun sudah bergetar.

Tazkia

Thanks.

Muji

Salif bakal syuting di Bandung
Aku nggak tahu Dika bakal ke sini
atau nggak

Tazkia

Ok. Thanks, Mu

Muji

Its better to confront him now, Taz

Tazkia tidak membalas pesan Muji setelah membaca pesan itu. Entah pria itu, Emi dan Una, semuanya meminta hal yang sama. Sayangnya, meminta putus bukan hal yang mudah dan dari sejarah percintaannya, memang Tazkia yang lebih sering diputuskan bukan yang memutuskan.

Lagipula ia sudah minta putus kepada Dika, tapi pria itu keukeuh ingin berbicara empat mata.

Muji

Tell me if you wanna go somehwere quite
Aku udah siap ke Ciwidey

Napas Tazkia terhela. Ia ingin tertawa tapi kedua matanya masih fokus menatap foto yang dikirimkan Muji kepadanya. Pria itu cukup menghibur dan akhir-akhir ini mau menjadi teman bicaranya dikala ia tidak ingin membagi kesedihan kepada Emi dan Una.

Tapi Muji tetaplah Muji. Tazkia berharap pria itu menyudahi perasaan sukanya dan merubah hubungan mereka menjadi sebatas teman. Itu lebih baik daripada Muji menjadi pelarian Tazkia.

~~~

"Kamu kapan ke Bandung?" Tanya Tazkia mencoba gentar, bertanya pada Dika yang diteleponnya begitu sampai di kosan setelah bekerja.

"Kamu masih marah?" Dika bertanya dengan nada lembut, membuat hati Tazkia mencelus.

"Dika, aku pengen ngomong serius."

"Belum tahu, Cantik. Aku masih harus ngurusin beberapa Webtoonist. Coba kasih tahu aku, apa yang harus aku lakuin biar kamu nggak marah lagi?"

"Ketemu aku biar semuanya bisa selesai, Dika." Jawab Tazkia menahan suaranya tidak bergetar. Jantungnya sempat berdebar abnormal saat mendengar Dika memanggilnya 'cantik'.

Di ujung sama napas Dika terhela panjang dan gusar sampai Tazkia harus mengusap telinga.

"Kamu masih keukeuh mau udahan?"

"Iya." Jawab Tazkia cepat tanpa jeda.

"Apa yang bisa buat kamu yakin aku selingkuh, Taz?" Tanya Dika lirih kali ini membuat dada Tazkia makin sesak. Gadis itu menghela napas panjang lalu menjawab pertanyaan Dika dengan mantap, "banyak."

"Informan kamu kasih apa aja?"

"Banyak, Dika. Aku nggak perlu ngasih lihat kamu apa yang aku dapat, lebih baik kamu jujur aja. Aku nggak bakal marah, kok, Dik."

Diddler [Complete]Where stories live. Discover now