Tiga Puluh Delapan

724 48 0
                                    

Sebenarnya hari ini Anggita sedang sangat kalut. Sebelum dia pergi ke Restaurant dan mencari Kanaya. Reihan menghadangnya, dan mengajaknya berbicara.

"Kenapa selalu menghindar dari saya...???" Tanya Reihan langsung.

"Saya tidak menghindar.." bohong Anggita. Sejak kejadian dirumah Reihan. Anggita selalu memikirkan kejadian itu dan dia berusaha untuk mempercayai kata kata Reihan. Tapi sebagian hatinya menolak takut Reihan hanya mempermainkannya. Mereka kan baru saja saling kenal.

Dan akhirnya. Ia bertekad untuk menghindari Reihan. Ia tidak mau terlarut pada pria yang tidak ia ketahui asal usulnya itu. Bisa saja ia hanya main main dengan gadis seperti Anggita. Wajar saja kan, dia kan orang kaya. Kebanyakan pria kaya kan seperti itu. Tidak mau 1 wanita cukup.

"Kalau kamu tidak menghindar dari saya, mana mungkin nomer saya kamu block dan setiap kali bertemu saya kamu selalu menjauh dari saya..?? Apa namanya kalau bukan menghindar dari saya..??"

Anggita ingat. Ia telah memblokir nomer Reihan sepulang dari bioskop waktu itu. Ia juga sempat beberapa kali bertemu Reihan, tapi Anggita selalu berlari menjauh darinya.

"Oh... wa... waktu itu saya ad.. ada urusan mendadak. iya. Jadi saya langsung lari urgent soalnya." Alasan Anggita.

Tentu saja Reihan tidak mempercayainya. Lihat saja cara bicara Anggita yang gugup itu dan cara dia berlari untuk menhindarinya. Reihan hanya tertawa sinis. Ia berfikir keras kenapa ia begitu mencintai gadis cilik yang kekanakan ini.??

"Saya serius mencintai kamu Anggita Bramantyo.." ucap Reihan tegas.

Tubuh Anggita bergetar merinding mendengar kata kata keramat dari Reihan. Jantungnya juga sudah berdisco. Tapi ia belum bisa menerima Reihan. Demi apapun ia belum mempercayai Reihan, orang yang baru baru ini ia kenal.

"Apa anda gila..?? Kita baru saja bertemu dan kenal baru baru ini, mana ada cinta datang secepat itu..?? Pasti anda hanya mempermainkan gadis biasa seperti saya ini kan..??" Akhirnya semua uneg uneg yang selama ini Anggita pendam, bisa ia keluarkan juga.

"Saya mencintai kamu sudah lama sejak saya mengenal kamu untuk pertama kalinya di pesta penyambutan Bapak Arsha putra dari pemilik PT

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Saya mencintai kamu sudah lama sejak saya mengenal kamu untuk pertama kalinya di pesta penyambutan Bapak Arsha putra dari pemilik PT. PERMATA YUDISTIRA itu." Jelas Reihan pada Anggita.

Anggita mengerutkan dahinya berfikir untuk mengingat kata kata Reihan tadi, Seingatnya, Anggita belum pernah ikut pesta penyambutan, ada juga pesta pernikahan, itu pun yang ngajak Reihan kan..?? Lalu pesta yang mana..?? Otaknya benar benar blank sekarang.

"Pesta penyambutan yang diadakan diRestaurant milik papa kamu." Lanjut Reihan karna ia melihat Anggita kesulitan mengingatnya.

"Saya memang ikut pesta itu. Tapi seingat saya, saya tidak berbicara pada siapapun kecuali itu orang tua dan adik saya serta teman saya. Itu saja. Lalu dimana saya mengenal anda..??" Tanya Anggita masih bingung.

"Kamu benar benar tidak mengingatnya..?? (Anggita menggeleng) saya dan kamu dikenalkan oleh orang tua kita." Lanjut Reihan.

Oh.. Anggita baru ingat. Ia memang dikenalkan oleh orang tuanya dengan anak anak dari teman orang tuanya. Tapi apa Reihan itu salah satunya..?? Kok ia bisa tidak mengingat wajah Reihan..??

Pantas saja Anggita dan Kanaya tidak mengenali wajah pria yang dikenalkan pada mereka. Karna mereka berdua itu sibuk memandangi kramik Restaurant.

"Menurut saya. Itu waktu yang cukup untuk saya bisa mengenal kamu, apalagi kamu adalah anak dari teman orang tua saya. Sangat mudah bagi saya untuk mencari tahu semua tentang kamu." Jelas Reihan.

Anggita melongo. Ternyata selama ini ia dimata matai oleh Reihan..?? Ya Allah... Secantik itukah dia sampai Reihan mencari tahu tentang dirinya...??

"Jadi... apa kamu mau menerima saya untuk jadi suami kamu satu satunya dalam hidup kamu..??" Kata kata keramat itu kembali muncul lagi. Sekarang Reihan sudah memegang kedua tangannya.

"Sa.. saya belum bisa mempercayai anda sepenuhnya." Itu jawaban Anggita.

"Lalu. Apa yang harus saya lakukan agar kamu bisa menerima dan mempercayai saya sepenuhnya..??" Kini Reihan kembali berdiri setelah tadi ia berjongkok untuk meminta jawaban dari Anggita.

Anggita berfikir keras. Kalau ia meminta sebuah mobil yang paling mahal harganya, pasti Reihan akan berfikir 2x kan untuk menikahinya..?? Secara kan Reihan pasti berfikiri kalau dia adalah cewek matre.

Ngomong ngomong soal mobil. Kanaya sudah berbicara pada Teguh kalau dia tidak mau belajar mengendarai mobil. Karna ia takut. Sebenarnya alasan itu tidak mudah ditrima oleh Teguh. Tapi dengan tidak patah semangat Kanaya meyakinkan Teguh. Kalau Kanaya sudah nyaman naik motor kemana mana asal itu tidak jauh. Kalaupun jauh. Ia kan bisa naik mobil Anggita. Dan akhirnya Teguh mau menerima alasan Kanaya. Dan jadilah Anggita pergi kemana mana dengan mobil baru miliknya setelah esoknya Teguh membelikan mobil untuk Anggita.

"Saya mau anda membelikan mobil yang paling mahal untuk saya. Bagaimana..??" Putusi Anggita akhirnya. Pasti ia akan berfikir 2x untuk menerimanya. Biarkan saja. Jadi hidupnya bisa kembali seperti semula lagi kan..???

"Apa dengan saya membelikan mobil itu cukup untuk membuatmu percaya dan mau menerima saya...??" Tanya Reihan pada Anggita. Tentu saja dengan santai Anggita mengangguk. Pasti dia akan menyerah setelah ini.

"Baiklah. Besok tunggu mobil itu datang kerumahmu.."

Bagai disambar petir Anggita mendengar jawaban tegas tanpa keraguan dari Reihan. Bagaimana ini..?? Ia salah strategi ternyata..

"Tu .. tunggu... kenapa anda menerimanya. .?? Kenapa anda tidak menolaknya saja dan menyerah..??" Tanpa sadar Anggita mengatakan itu.

"Jadi kamu berharap saya menyerah hanya karna permintaanmu itu..??" Tanya Reihan dengan senyum kemenangan. Anggita mengangguk pasti. Tiba tiba...

Cup...

Reihan sekali lagi mencium bibir Anggita, memagutnya dengan lembut dan penuh cinta. Anggita tidak kuat untuk menyingkirkan tubuh Reihan yang besar itu. Ia akhirnya pasrah dengan ciuman Reihan.

Setelah puas mencium Anggita yang selama ini membuatnya rindu sampai ia tidak fokus dengan pekerjaannya. Reihan memeluk Anggita erat. Seakan ia tidak mau kehilangan Anggita lagi walau sedetikpun.

Anggita mengurai pelukan Reihan dan pergi begitu saja meninggalkan Reihan tanpa mengatakan apapun. Reihan menatap bingung pada Anggita. Apa dia semakin membenci saya setelah ini..?? Aaaaaaaarrggg... teriak Reihan frustasi. Ia tidak tau lagi caranya untuk meyakinkan Anggita agar percaya padanya.

 Ia tidak tau lagi caranya untuk meyakinkan Anggita agar percaya padanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia memandang frustasi kearah Anggita yang sudah jauh darinya.

first love ( END )Where stories live. Discover now