Dua Puluh Sembilan

819 55 0
                                    

Anggita dan Reihan berakhir di mini market setelah pulang dari pesta pernikahan tadi. Reihan meminta bantuannya untuk membelanjakan kebutuhan dapur dirumahnya.

"Memangnya pembantu dirumah anda pada pulang kampung..? Sampe minta saya buat belanja." Gerutu Anggita sambil mengambil sayur sayuran dan menaruh ditroli yang didorong oleh Reihan.

"Mereka sudah punya pekerjaan sendiri."

"Lalu...?? Bukannya ini salah satu dari pekerjaan mereka...??" Tanya Anggita lagi.

"Ini sudah malam, mereka sedang istirahat setelah lelah bekerja seharian."

"Memangnya menurut anda hanya mereka yang merasa kelelahan sedangkan saya tidak, begitu...??"

"Saya hanya..."

Plak...!!!

Anggita dan Reihan kaget sebuah tangan menampar keras pipi Anggita.

"Sari...!!" Pekik Anggita.

"Iya... kenapa..??? Kaget...?? Karena gue nangkep basah lo lagi berduaan sama laki laki lain selain suami gue, hah...!!!? Oh.. jadi, apa setelah puas main main sama suami gue sampe dia tergila gila sama lo, lo cari lagi suami wanita lain lagi...??!!" Tuduh wanita yang bernama sari tadi.

"Maksud lo apa...??" Anggita mulai tidak terima.

"Lo nggak paham atau pura pura lupa hah..?? Gue sudah berusaha sebaik mungkin didepan suami gue biar dia bisa lupain lo, tapi apa...??? Semuanya sia sia, dia selalu menyebut nama lo dalam tidurnya. Puas lo..!!??" Bentak sari lagi dan berniat untuk menampar Anggita untuk kedua kalinya.

Tapi dengan sigap Reihan menahan tangan sari,.

"Jaga tangan anda kalau tidak mau tangan anda putus karna menampar dia. Sekali lagi anda nenyentuh atau menuduh dia, tunggu saja waktunya, hidup anda tidak akan pernah bahagia sampai kapanpun." Kata kata Reihan membuat Anggita terharu mendengarnya. Anggita masih melihat kearah Reihan yang terlihat marah pada Sari.

"Anda siapa..?? Saya tidak ada urusan dengan anda." Balas Sari sambil menyentakkan tangannya kasar.

"Jelas anda ada urusan dengan saya kalau ini mengenai dia. Istri saya." Lagi dan lagi... Anggita kini semakin kaget mendengar pengakuan Reihan.

"Oh... bagus kalau begitu. Jaga istri anda biar dia tidak jadi PELAKOR ..!!"

Plak...!! Kini giliran Anggita yang menampar pipi Sari.

"Lo... gue nggak pernah suka sama suami lo, gue juga nggak pernah terima cinta dia, dan gue nggak pernah ketemu dia lagi sampai sekarang. Dan jaga mulut sampah lo, jangan menuduh orang sembarangan tanpa bukti.!!" Setelah mengatakan itu, Anggita berlari keluar dari mini market menerjang kerumunan orang orang yang melihat perseteruannya denga sari tadi.

Reihan mengejar Anggita dan saat meraihnya dia memeluk Anggita, memeluknya erat. Memberinya rasa tenang untuk sesaat melupakan masalah tadi.

Anggita menangis dalam pelukan Reihan, hatinya kalut dan hancur dituduh sebagai pelakor oleh Sari, sahabatnya dulu sebelum insiden Alvin, yang sudah menjadi suaminya sari sekarang, menyatakan cinta pada Anggita saat mereka masih kuliah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anggita menangis dalam pelukan Reihan, hatinya kalut dan hancur dituduh sebagai pelakor oleh Sari, sahabatnya dulu sebelum insiden Alvin, yang sudah menjadi suaminya sari sekarang, menyatakan cinta pada Anggita saat mereka masih kuliah.

Anggita yang paham dengan perasaan Sari, dia menolak Alvin, karna memang Anggita tidak menyukai Alvin bahkan sampai sekarang. Sejak saat itu, hubungan antara Anggita dan Sari semakin renggang, Anggita juga berusaha untuk menghindari Alvin sampai sekarang ia juga tidak tahu kabar dari mereka berdua. Bahkan dia tau kabar kalau Sari menikah dengan Alvin dari temannya yang lain. Miris sekali bukan..??

"Menangislah.. keluarkan semua yang tidak enak dihati kamu. Keluarkan sampai kamu kembali tenang." Kata kata Reihan yang lembut seketika membuat Anggita balas memeluk Reihan dengan erat dan tangisannya semakin kuat.

Bebeapa saat kemudian Anggita sudah tidak terdengar menangis lagi. Hanya sesegukan sisa dari menangis tadi.

Reihan menguraikan pelukannya. Menatap mata Anggita dalam. Keduanya terhanyut dalam perasaan. Reihan mendekatkan wajahnya pada wajah Anggita sampai wajah mereka tak berjarak dan.

Cup... Reihan mencium bibir lembut Anggita. Memagutnya lembut saat ia tahu tak ada penolakan dari Anggita. Reihan semakin gencar mencium Anggita dan bagai terhipnotis, Anggita membalas ciuman lembut dari Reihan. Berakhirlah mereka dengan saling memagut bibir mereka satu sama lain.

 Berakhirlah mereka dengan saling memagut bibir mereka satu sama lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Izinkan saya menjaga kamu untuk saya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Izinkan saya menjaga kamu untuk saya." Kata Reihan ditengah pagutannya dan kembali mencium Anggita lagi tanpa menunggu jawaban dari Anggita.

Setelah puas mereka berciuman, Reihan kembali memeluk Anggita dengan erat. Anggita pun sama, entah mengapa ia merasa nyaman dalam dekapan hangat Reihan. Apa Anggita mulai mencintai Reihan..?? Entahlah..  Anggita tidak tahu dengan hatinya. Ia hanya tidak ingin semua ini berakhir dengan cepat. Mungkin.

first love ( END )Where stories live. Discover now