Dua Belas

907 48 2
                                    

Banyak cerita yang mengalir dari mulut Teguh dan Maryam. Mereka menceritakan semua tentang keluarga mereka. Termasuk tentang Anggita.

"Sebenarnya... Gita punya kembaran." Cerita Maryam sambil mengingat kejadian saat pertama kali dia melahirkan.

"Masa sih ma...??? Kok mama selama ini nggak pernah cerita sama Gita. Trus... sekarang kembaran Gita kemana ma...?? Kok dari dulu Gita nggak pernah liat...?" Penasaran Gita.

"Sayang... kami memang sengaja untuk tidak menceritakan tentang kembaran kamu pada siapapun termasuk kamu. Karna..." suara Maryam berhenti karna dia menahan air matanya.

Kanaya dan Anggita masih menunggu dengan setia tanpa berani memotong cerita Maryam.

"Karna... malam itu... setelah jam 3 sore mama berhasil melahirkan anak kembar tapi tidak identik itu, kejadian itu terjadi. Papa juga kurang tahu saat itu, karna bayi kembar itu masih didalam ruang bayi. Setelah papa mengadzani dan mengomatinya. Sampe malam hari papa belum melihat bayi itu lagi." Cerita Teguh terhenti karena dia juga mulai meneteskan air mata.

"Bayi kembaran kamu hilang nak... 2 bayi berhasil diambil oleh wanita yang menyamar sebagai suster perawat. 2 bayi itu salah satunya kembaran kamu. Papa sama mama sudah berusaha mencarinya. Tapi nihil. Sampai sekarang papa belum menemukan titik terangnya. Papa juga tidak tahu ciri-cirinya, karna memang mereka kembar tapi tidak sama, hanya saja mereka memiliki kesamaan jenis kelamin, selain itu, papa tidak mengetahui apa-apa lagi." Cerita Teguh panjang lebar.

"Mereka bilang. Bayi kembar itu hanya memakai gelang rumah sakit dan baju yang dipakainya saat itu." Lanjut Maryam

Kini Kanaya dan Anggita mulai meneteskan air matanya, seolah terhipnotis oleh sepasang suami istri itu.

"Semenjak tahu kejadian itu, mama kamu sempat depresi beberapa hari, tapi tidak sampai parah, selama beberapa hari itu juga kamu tidak bisa menyusu pada mama kamu dan mama kamu juga tidak diperbolehkan oleh dokter untuk menggendongmu, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,,"

"Tapi... entah kekuatan dari mana, waktu papa memaksa membawa kamu ke kamar inap mama, sejak saat itu mama kamu mulai berangsur membaik, makanya sejak saat itu. Papa bertekad tidak akan menceritakan ini pada siapa pun, papa takut depresi mama kamu kembali lagi, walaupun kata dokter kemungkinannya kecil, tapi papa tidak mau kehilangan kamu dan mama kamu seperti papa kehilangan kembaran kamu."

Cerita itu kini akhirnya berhasil meluncur dari mulut mereka. Walau mereka harus menahan rasa sakit itu. Tapi kemudian senyum mereka merekah, melihat kearah Kanaya dan Anggita dengan tatapan sayang.

"Tapi... sekarang mama seperti punya kekuatan untuk menceritakan cerita itu sama kamu, mama seperti melihat kembaran kamu pada Naya, makanya mama dan papa sangat senang ketika Naya mau menjadi anak kami dan saudari kamu." Kini suara Maryam terlihat bahagia.

"Udahan nangisnya.... sekarang kita makan dulu. Ayo... Naya... kamu juga makan, jangan malu-malu." Maryam mengambil piring milik Kanaya dan Anggita dan mengisinya dengan nasi dan lauk yang tadi dimasaknya.

Sebenarnya mereka punya pembantu disini. Tapi saat ini Maryam rasanya ingin masak sendiri. Ia merasa perlu merayakan kebahagian ini bersama.

"Oh ya Naya. Sekarang nama Kamu Kanaya Cintami Bramantyo, karna kamu sudah menjadi bagian dari kami." Ucap Teguh pada Kanaya.

Kanaya hanya tersenyum senang, sesekali dia juga meneteskan air mata bahagianya, rasa nyaman bisa didapatkan pada diri Kanaya saat ini. Dan dia bersyukur, sangat bersyukur diketemukan dengan keluarga Anggita yang sangat baik ini.


Oh iya. Untuk kembar tidak identik ini ada sedikit penjelasannya.

 Untuk kembar tidak identik ini ada sedikit penjelasannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
first love ( END )Where stories live. Discover now